Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Aceh memperkirakan, pelaku industri travel atau biro perjalanan akan merumahkan 500 orang karyawan sebagai dampak wabah  virus corona atau COVID-19 di Banda Aceh.

"Kalau yang terdaftar di ASITA (Aceh) sekitar 60 biro perjalanan wisata, kalikan tiga orang. Belum lagi dari asosiasi yang lain. Saya pikir sekitar 500 orang ada, dan itu cuma di Banda Aceh saja," kata Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Jumat.

Ia mengaku, penjualan paket destinasi wisata ke provinsi paling barat Indonesia tersebut mulai terganggu sejak bulan Januari tahun ini, yang mengalami penurunan sekitar 50 persen khusus wisatawan mancanegara.

Pengurangan sejumlah turis asing terutama asal negeri jiran Malaysia itu mulai terjadi dalam satu rombongan di awal Februari 2020, karena wabah virus corona mulai merata di negara-negara Asia yang mengakibatkan wisatawan mancanegara mulai membatasi perjalanan ke provinsi berjuluk "Serambi Mekkah".

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh tahun ini menyatakan, sepanjang tahun 2019 total 34.465 wisatawan mancanegara berkunjung ke Aceh yang mengalami peningkatan sekitar 3,57 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.

Dari total 34.465 wisatawan mancanegara itu, tercatat turis dari Malaysia sebagai negara penyumbang terbesar 19.642 orang, diikuti Inggris 3.075 orang, Amerika Serikat 1.373 orang, Jerman 1.189 orang, dan China 1.015 orang.

"Sektor pariwisata yang paling merasakan sekali dampak (virus) corona ini. Apalagi dua maskapai di Malaysia menutup sementara rute penerbangan langsung di bulan Maret ini," kata Totok.

PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang di Aceh Besar menyebut, dua maskapai Malaysia yang melayani Banda Aceh-Kuala Lumpur, dan Banda Aceh-Penang menghentikan operasi sementara penerbangan ke daerah setempat.

"Penghentian sementara penerbangan kedua maskapai ini sesuai surat yang disampaikan kepada kami, menyusul pembatasan penerbangan dari Malaysia," kata Executive General Manager Cabang Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Indra Gunawan.

Ia menjelaskan, kedua maskapai penerbangan tersebut, yakni AirAsia menyampaikan pembatalan sementara dari tanggal 19 Maret sampai 31 Maret 2020, Firefly dari 23 Maret sampai 30 Maret 2020.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020