Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh menerapkan tiga strategi utama dalam pemulihan kembali sektor pariwisata di daerah setempat menyusul perubahan status pandemi menjadi endemi.
“Salah satu strategi utama dalam memulihkan sektor pariwisata adalah melalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi antarsektor,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan lewat kolaborasi yang dilakukan tersebut akan mampu meningkatkan pertumbuhan diberbagai sektor menyusul membaiknya sektor pariwisata di seluruh daerah.
Baca juga: Simeulue tata objek pariwisata guna tingkatkan kunjungan wisatawan
“Insya Allah, perubahan status pandemi menjadi endemi bisa menjadi stimulan untuk membangkitkan perekonomian melalui beragam program yang akan kami laksanakan tahun ini, tentunya melalui tagline “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata,” katanya.
Menurut dia, Aceh memiliki potensi wisata yang sangat baik untuk dapat dikelola dalam membangun industri pariwisata.
“Sistem pemerintahan dan masyarakat Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam dapat menjadi nilai pendukung dalam pengembangan wisata halal,” katanya.
Ia mengatakan untuk membenahi sektor pariwisata ada empat pilar yang harus dimaksimalkan yakni destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.
Baca juga: Aceh Selatan andalkan Pulau Dua sebagai destinasi pariwisata
“Keempat pilar tersebut harus digerakkan serentak agar Aceh menjadi destinasi unggulan wisata halal dunia,” katanya.
Pihaknya optimistis dengan penerapan tiga strategi dan pembenahan empat pilar tersebut kebangkitan sektor pariwisata Aceh akan terwujud.
Ia menambahkan Provinsi Aceh memiliki banyak destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi dan akan terus dikembangkan guna menarik wisatawan berkunjung ke provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Baca juga: Bakri Siddiq berharap LKBN Antara promosikan potensi wisata Banda Aceh