Seorang Ibu Rumah di Banda Aceh mengisi waktu di rumah membuat masker kain dalam upaya memenuhi permintaan masker dari masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami jahit sendiri, kainnya dari bahan katun. Masker kain ini kami jahit dua lapis dan di bagian samping kami buat celah supaya nanti bisa disisipin filter atau tisu," kata Nurul Fajri di Banda Aceh, Minggu.
Baca juga: WHO setujui penggunaan masker buatan sendiri untuk cegah corona
Ia mengatakan, ide awal dirinya berinisiatif untuk membuat masker dari kain katun tersebut karena sulitnya mencari masker di tengah merebaknya virus corona.
"Kami sempat mencari masker atau mencoba memesan secara online tapi tidak ada. Oleh karena itu saya menjahit sendiri masker kain ini," kata Nurul Fajri.
Baca juga: MER-C nilai masker kain alternatif cegah COVID-19
Ia menjelaskan, selain bertujuan memproduksi dan menjual masker kain tersebut, dirinya juga bisa memiliki kegiatan di rumah.
Kata Nurul Fajri, dengan berdiam diri di rumah, memproduksi masker kain sendiri bisa membunuh rasa bosan serta mengisi aktivitas dengan hal yang bermanfaat dan juga sedikit membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Masyarakat Tionghoa Aceh bagikan pelindung wajah untuk tenaga medis
"Niat awalnya kami hanya membuat masker untuk keluarga saja. Namun, banyak temen-temen yang berminat dan memesan masker kain, jadi kami produksi dan menjualnya dengan harga yang berkisaran antara Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per masker,"kata Nurul Fajri.
Nurul Fajri mengatakan, orang yang memesan masker kain yang ia jahit sendiri bukan hanya untuk dipakai sendiri, ada juga beberapa orang yang memesan untuk disumbangkan.
"Kita juga nanti akan membagikan masker kain ini kepada masyarakat biasa seperti tukang parkir, pedagang sayur dan lainnya. Yang sudah kita data sekitar 50 orang," kata Nurul Fajri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kami jahit sendiri, kainnya dari bahan katun. Masker kain ini kami jahit dua lapis dan di bagian samping kami buat celah supaya nanti bisa disisipin filter atau tisu," kata Nurul Fajri di Banda Aceh, Minggu.
Baca juga: WHO setujui penggunaan masker buatan sendiri untuk cegah corona
Ia mengatakan, ide awal dirinya berinisiatif untuk membuat masker dari kain katun tersebut karena sulitnya mencari masker di tengah merebaknya virus corona.
"Kami sempat mencari masker atau mencoba memesan secara online tapi tidak ada. Oleh karena itu saya menjahit sendiri masker kain ini," kata Nurul Fajri.
Baca juga: MER-C nilai masker kain alternatif cegah COVID-19
Ia menjelaskan, selain bertujuan memproduksi dan menjual masker kain tersebut, dirinya juga bisa memiliki kegiatan di rumah.
Kata Nurul Fajri, dengan berdiam diri di rumah, memproduksi masker kain sendiri bisa membunuh rasa bosan serta mengisi aktivitas dengan hal yang bermanfaat dan juga sedikit membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Masyarakat Tionghoa Aceh bagikan pelindung wajah untuk tenaga medis
"Niat awalnya kami hanya membuat masker untuk keluarga saja. Namun, banyak temen-temen yang berminat dan memesan masker kain, jadi kami produksi dan menjualnya dengan harga yang berkisaran antara Rp10 ribu sampai Rp13 ribu per masker,"kata Nurul Fajri.
Nurul Fajri mengatakan, orang yang memesan masker kain yang ia jahit sendiri bukan hanya untuk dipakai sendiri, ada juga beberapa orang yang memesan untuk disumbangkan.
"Kita juga nanti akan membagikan masker kain ini kepada masyarakat biasa seperti tukang parkir, pedagang sayur dan lainnya. Yang sudah kita data sekitar 50 orang," kata Nurul Fajri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020