Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menjahitkan 100 ribu masker kain via pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat di tengah kelangkaan alat pelindung diri dipasaran untuk mencegah virus corona baru (COVID-19) menjelma pandemi global.
"Kita tahu, ini adalah masa sulit bagi semua. Ekonomi pun lesu di samping memberikan bantuan, kita juga terus memberdayakan pelaku usaha kecil," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Jumat.
Ia mengaku, berawal dari kelangkaan masker medis di awal pemberlakuan situasi darurat, maka Pemkot Banda Aceh mengambil inisiatif dengan memberdayakan pelaku UMKM lokal untuk membuat masker kain.
Pembuatan masker kain oleh UMKM juga termasuk salah satu upaya pemkot dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Banda Aceh, dan realisasinya dilakukan secara bertahap.
Atas upaya tersebut, pelaku UMKM di Banda Aceh mengapresiasikan kebijakan diambil oleh pemkot setempat.
Wali Kota Aminullah sempat menanggapi rasa simpati UMKM lokal. "Sudah sepatutnya, ini adalah tugas kami," tuturnya.
Wali kota juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada DPRK Banda Aceh, karena telah mengalokasikan anggaran guna pembuatan masker tersebut.
"Masker yang dijahit ini, juga sudah dibagikan oleh 30 anggota DPRK untuk seluruh gampong se-Banda Aceh," ungkap Aminullah.
Beberapa pelaku UMKM lokal menyampaikan apresiasi atas kepedulian Pemkot dan DPRK Banda Aceh di tengah kelangkaan masker dan pandemi COVID-19.
"Dengan menjahit masker ini, maka dapat menambah dan meringankan pekerjaan suami dalam mencari nafkah. Sekali lagi terima kasih banyak, dan semoga kebaikan bapak dibalas oleh Allah SWT. Aamiin," kata Nurmala, warga Gampong (Desa) Lampulo, Kecamatan Kuta Alam.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada jajaran pemerintah kota karena telah memberi saya kesempatan untuk memproduksi masker di saat situasi corona seperti sekarang ini. Dimana semua aktivitas tertunda, sehingga dengan kegiatan ini saya tetap dapat bekerja, dan berpenghasilan untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Hesti Sri Rahayu, warga Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng.