Seorang warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Abidin Banda Aceh lantaran hasil rapid tes sementara positif virus corona (COVID-19).
“Menurut informasi malam ini PDP dari Abdya dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis lanjutan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati saat dihubungi di Blangpidie, Rabu malam.
Baca juga: Empat warga Pesisir Selatan positif COVID-19
Safliati menyampaikan hal tersebut ketika ditanya wartawan terkait adanya isu berkembang seorang ibu rumah tangga siang tadi datang ke poly RSUD Tengku Peukan lalu dirapid tes dengan hasil sementara positif corona.
“Pasien itu sebelumnya telah menjalani perawatan medis juga selama dua hari di Pukesmas Kecamatan Manggeng dan sudah kami lihat status pasien itu hanya nyeri lambung atau maag,” kata Safliati.
Baca juga: Empat pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh di Sumbar
Entah karena tidak kunjung sembuh selama dua hari di Pukesmas Manggeng, akhirnya pasien datang sendiri ke RSUD Tengku Peukan yang berada di Desa Padang Meurante, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya.
“Pasien pergi sendiri ke RSUD Abdya, bukan dirujuk dari Pukesmas. Dia sehat pergi sendiri berobat ke poly. Jadi, sampai ke situ diindikasikan ada gejala ispa lalu dirapid tes,” kata Safiliati menambahkan.
Baca juga: Positif COVID-19 sebanyak 2.956 kasus dan pasien sembuh 222 orang
Meskipun hasil rapid tes positif, namun Kadis Kesehatan Abdya tidak berani menyatakan pasien tersebut positif terinfeksi virus corona sebelum keluarnya hasil pemeriksaan lanjutan melalui tes swab di Jakarta.
“Pasien tidak ada riwayat perjalanan, bahkan tadi petugas sudah klarifikasi pada suaminya tidak ada riwayat perjalanan, tidak ada riwayat kontak langsung dengan orang pengidap corona,” katanya.
Kendatipun demikian, Kadis Kesehatan Abdya mengaku telah memerintahkan rawat inap Pukesmas Manggeng untuk ditutup sementara dan melakukan karantina para perawat dan dokter yang pernah merawat pasien itu.
“Saya sudah kantongi nama-nama petugas medis yang kontak dengan pasien. Ada sekitar 23 perawat dan dokter kita rumahkan dulu. Mereka harus karantina mandiri selama 14 hari sebagai upaya antisipasinya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Menurut informasi malam ini PDP dari Abdya dirujuk ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh untuk menjalani perawatan medis lanjutan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati saat dihubungi di Blangpidie, Rabu malam.
Baca juga: Empat warga Pesisir Selatan positif COVID-19
Safliati menyampaikan hal tersebut ketika ditanya wartawan terkait adanya isu berkembang seorang ibu rumah tangga siang tadi datang ke poly RSUD Tengku Peukan lalu dirapid tes dengan hasil sementara positif corona.
“Pasien itu sebelumnya telah menjalani perawatan medis juga selama dua hari di Pukesmas Kecamatan Manggeng dan sudah kami lihat status pasien itu hanya nyeri lambung atau maag,” kata Safliati.
Baca juga: Empat pasien positif COVID-19 dinyatakan sembuh di Sumbar
Entah karena tidak kunjung sembuh selama dua hari di Pukesmas Manggeng, akhirnya pasien datang sendiri ke RSUD Tengku Peukan yang berada di Desa Padang Meurante, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya.
“Pasien pergi sendiri ke RSUD Abdya, bukan dirujuk dari Pukesmas. Dia sehat pergi sendiri berobat ke poly. Jadi, sampai ke situ diindikasikan ada gejala ispa lalu dirapid tes,” kata Safiliati menambahkan.
Baca juga: Positif COVID-19 sebanyak 2.956 kasus dan pasien sembuh 222 orang
Meskipun hasil rapid tes positif, namun Kadis Kesehatan Abdya tidak berani menyatakan pasien tersebut positif terinfeksi virus corona sebelum keluarnya hasil pemeriksaan lanjutan melalui tes swab di Jakarta.
“Pasien tidak ada riwayat perjalanan, bahkan tadi petugas sudah klarifikasi pada suaminya tidak ada riwayat perjalanan, tidak ada riwayat kontak langsung dengan orang pengidap corona,” katanya.
Kendatipun demikian, Kadis Kesehatan Abdya mengaku telah memerintahkan rawat inap Pukesmas Manggeng untuk ditutup sementara dan melakukan karantina para perawat dan dokter yang pernah merawat pasien itu.
“Saya sudah kantongi nama-nama petugas medis yang kontak dengan pasien. Ada sekitar 23 perawat dan dokter kita rumahkan dulu. Mereka harus karantina mandiri selama 14 hari sebagai upaya antisipasinya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020