Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh mengalihkan daging 'meugang' jatah para aparatur sipil negara (ASN) mereka untuk kaum dhuafa dan anak yatim, guna membantu warga tidak mampu itu di pandemi tengah COVID-19.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin, Rabu, mengatakan di tengah COVID- 19 mereka ingin turut serta meringankan beban masyarakat saat menghadapi 'meugang' dalam menyambut bulan Ramadhan.
"Di tengah pandemi seperti saat ini, kita ingin masyarakat terbantu dengan bantuan seadanya dari kita. Kita ingin saudara-saudara kita ikut merasakan kebahagiaan dalam menyambut bulan suci ini," katanya di Banda Aceh.
'Meugang' merupakan tradisi masyarakat daerah Serambi Mekkah sejak dulu, berupa membeli daging sapi atau kerbau, memasaknya dan dimakan bersama-sama dengan keluarga. Tradisi ini biasanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan dan lebaran, baik Idul Fitri atau Idul Adha.
Saifuddin menjelaskan 'meugang' sambut Ramadhan kali ini ASN Kemenag Aceg sengaja mengalihkan jatah mereka untuk dibagikan kepada kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Daging 'meugang' sekaligus sembako yang dibagikan tersebut untuk 166 orang di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Bantuan yang disalurkan berupa, beras lima kilogram, telur satu papan, minyak goreng kemasan dua liter, gula dua kilogram, satu pcs baju kaos dan masker," katanya.
Selain daging 'meugang' dan sembako, Kanwil Kemenag Aceh juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak yatim piatu berupa uang tunai.
"Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin," katanya.
Salah seorang penerima bantuan dari Kemenag Aceh, Sriyana, 38 tahun, warga Gampong (desa) Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh merasa bahagia saat menerima daging, sembako dan dana pendidikan.
Ia merupakan seorang janda, bekerja serabutan, dan mengasuh dua keponakannya yang yatim piatu, yakni Fadiya Annisa berusia 4,5 tahun dan
Farah Widya, 13 tahun, siswi kelas 2 SMP 3 Neusu, Banda Aceh.
"Terima kasih untuk Kanwil Kemenag Aceh atas bantuannya. Kadang banyak yang membantu kami. Kalau ada yang kasih sedekah itu yang kami makan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin, Rabu, mengatakan di tengah COVID- 19 mereka ingin turut serta meringankan beban masyarakat saat menghadapi 'meugang' dalam menyambut bulan Ramadhan.
"Di tengah pandemi seperti saat ini, kita ingin masyarakat terbantu dengan bantuan seadanya dari kita. Kita ingin saudara-saudara kita ikut merasakan kebahagiaan dalam menyambut bulan suci ini," katanya di Banda Aceh.
'Meugang' merupakan tradisi masyarakat daerah Serambi Mekkah sejak dulu, berupa membeli daging sapi atau kerbau, memasaknya dan dimakan bersama-sama dengan keluarga. Tradisi ini biasanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan dan lebaran, baik Idul Fitri atau Idul Adha.
Saifuddin menjelaskan 'meugang' sambut Ramadhan kali ini ASN Kemenag Aceg sengaja mengalihkan jatah mereka untuk dibagikan kepada kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Daging 'meugang' sekaligus sembako yang dibagikan tersebut untuk 166 orang di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Bantuan yang disalurkan berupa, beras lima kilogram, telur satu papan, minyak goreng kemasan dua liter, gula dua kilogram, satu pcs baju kaos dan masker," katanya.
Selain daging 'meugang' dan sembako, Kanwil Kemenag Aceh juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak yatim piatu berupa uang tunai.
"Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin," katanya.
Salah seorang penerima bantuan dari Kemenag Aceh, Sriyana, 38 tahun, warga Gampong (desa) Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh merasa bahagia saat menerima daging, sembako dan dana pendidikan.
Ia merupakan seorang janda, bekerja serabutan, dan mengasuh dua keponakannya yang yatim piatu, yakni Fadiya Annisa berusia 4,5 tahun dan
Farah Widya, 13 tahun, siswi kelas 2 SMP 3 Neusu, Banda Aceh.
"Terima kasih untuk Kanwil Kemenag Aceh atas bantuannya. Kadang banyak yang membantu kami. Kalau ada yang kasih sedekah itu yang kami makan," katanya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020