Jakarta, 7/8 (Antaraaceh) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, qur'ah (undian) pemondokan yang dilakukan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dimaksudkan untuk memberi rasa keadilan bagi jamaah haji di Mekkah.
Hanya dengan cara itu jemaah bisa menempati pondokan yang sesuai dengan lokasi dari hasil qur'ah, kata Lukman Hakim Saifuddin kepada pers di Jakarta, Kamis, seusai membuka qur'ah di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Ia mengatakan, dari sisi jarak memang ada perbedaan. Tidak semua jemaah menempati pondokan dekat dengan Masjidil Haram. Terlebih dampak perluasan Masjidil Haram yang berimbas jauhnya pondokan ikut dirasakan jemaah. Ada pondokan terjauh, namun tidak sampai mencapai jarak 4 km.
Masih di bawah jarak 4 km. Namun untuk jemaah yang tinggal jauh tersebut dibantu dengan transportasi bus shalawat yang beroperasi 24 jam sehingga untuk pergi dan kembali ke pondokan dari Masjidil Haram tidak mengalami kendala.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ia melanjutkan, menyediakan bus shalawat sekitar 168 bus. Sedangkan bangunan hotel yang dijadikan pondokan bagi jemaah haji Indonesia sebanyak 200 hotel. Sebanyak 75 persen pondokan tersebut berupa hotel berbintang tiga dan selebihnya berupa apartemen yang memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan Ditjen PHU.
Pada kesempatan itu, Lukman juga menjelaskan beberapa poin yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan haji 1435 H/2014 M. Yaitu, masalah transportasi mulai dari Bandara di Tanah Air hingga Arab Saudi.
Poin lainnya masalah katering, pondokan dan pembinaan berupa manasik haji, terkait dengan ritual dan dukungan dokumen bagi jemaah. Termasuk persoalan keamanan, kesehatan dan lainnya.
Kualitas pelayanan harus membaik. Karena itu, lanjut dia, para Kanwil Kemenag di seluruh Indonesia diharapkan segera melakukan pembinaan bagi jemaah yang akan bertolak ke Tanah Suci.
Transportasi, katering, pondokan, kesehatan, keamanan dan dukungan dokumentasi bagi jemaah merupakan satu kesatuan yang harus menjadi perhatian. Satu hal tidak diperhatikan dapat berpengaruh kepada ritual pelaksanaan haji. "Saya ingatkan, jajaran PHU harus dapat kerja optimal," pinta Lukman. (Edy Supriatna Sjafei)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Hanya dengan cara itu jemaah bisa menempati pondokan yang sesuai dengan lokasi dari hasil qur'ah, kata Lukman Hakim Saifuddin kepada pers di Jakarta, Kamis, seusai membuka qur'ah di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Ia mengatakan, dari sisi jarak memang ada perbedaan. Tidak semua jemaah menempati pondokan dekat dengan Masjidil Haram. Terlebih dampak perluasan Masjidil Haram yang berimbas jauhnya pondokan ikut dirasakan jemaah. Ada pondokan terjauh, namun tidak sampai mencapai jarak 4 km.
Masih di bawah jarak 4 km. Namun untuk jemaah yang tinggal jauh tersebut dibantu dengan transportasi bus shalawat yang beroperasi 24 jam sehingga untuk pergi dan kembali ke pondokan dari Masjidil Haram tidak mengalami kendala.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ia melanjutkan, menyediakan bus shalawat sekitar 168 bus. Sedangkan bangunan hotel yang dijadikan pondokan bagi jemaah haji Indonesia sebanyak 200 hotel. Sebanyak 75 persen pondokan tersebut berupa hotel berbintang tiga dan selebihnya berupa apartemen yang memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan Ditjen PHU.
Pada kesempatan itu, Lukman juga menjelaskan beberapa poin yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan haji 1435 H/2014 M. Yaitu, masalah transportasi mulai dari Bandara di Tanah Air hingga Arab Saudi.
Poin lainnya masalah katering, pondokan dan pembinaan berupa manasik haji, terkait dengan ritual dan dukungan dokumen bagi jemaah. Termasuk persoalan keamanan, kesehatan dan lainnya.
Kualitas pelayanan harus membaik. Karena itu, lanjut dia, para Kanwil Kemenag di seluruh Indonesia diharapkan segera melakukan pembinaan bagi jemaah yang akan bertolak ke Tanah Suci.
Transportasi, katering, pondokan, kesehatan, keamanan dan dukungan dokumentasi bagi jemaah merupakan satu kesatuan yang harus menjadi perhatian. Satu hal tidak diperhatikan dapat berpengaruh kepada ritual pelaksanaan haji. "Saya ingatkan, jajaran PHU harus dapat kerja optimal," pinta Lukman. (Edy Supriatna Sjafei)
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014