Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) kini mulai mengembangkan tanaman bawang merah di Desa Sawang Teubee, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menjadikan daerah ini sebagai sentra produksi bawang merah.

“Untuk sementara, lahan yang kita sediakan seluas dua hektare dengan target produksi sekitar 16 ton per hektare,” kata Ketua ISMI Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin di Meulaboh, Senin.

Baca juga: Aceh Barat mulai laksanakan sekolah perdana pada 13 Juli 2020

Menurutnya, tujuan pengembangan tersebut dimaksudkan agar masyarakat di Kabupaten Aceh Barat termasuk Aceh, tidak perlu lagi bergantung ke daerah lain di luar Aceh, untuk mendapatkan bawang merah.

Untuk menyukseskan program tersebut, kata Amiruddin, pihaknya juga mendatangkan ahli tanaman bawang dari Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah dengan harapan rencana pengembangan bawang di daerah ini berhasil.

Baca juga: Aceh Barat tuntaskan perhitungan iuran JKN 4.986 ASN sesuai Perpres 75 Tahun 2019

Amiruddin memastikan apabila program pengembangan bawang merah di Kabupaten Aceh Barat nantinya berhasil, maka dipastikan perekonomian petani di daerah ini akan meningkat karena hasil penjualan bawang merah saat ini sangat menjanjikan.

“Kalau dari produksi satu hektare bawang merah, keuntungannya bisa mencapai sekitar Rp800 juta/hektare. Sedangkan modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar,” kata Amiruddin.

Meski sudah menargetkan hasil produksi bawang merah di lahan seluas dua hektare tersebut mencapai 32 ton atau sekitar 16 ton per hektare, ia berharap program tersebut dapat terwujud.

“Selain membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, kita berharap nantinya Aceh Barat dapat menjadi daerah percontohan di Aceh untuk pengembangan tanaman bawang merah,” kata Amiruddin menegaskan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020