Masyarakat di Desa Lancok, Kecamatan Syamtadira Bayu, Aceh Utara meminta agar pengungsi rohingya yang bertahan di tengah laut tersebut diizinkan merapat ke daratan, atas dasar kemanusiaan.

"Kalau diturunkan kedarat ini kami membantu semampu kami,  kalau tidak dibantu oleh pemerintah. Kami masak nasi sedikit seorang untuk berikan ke mereka, mampu kami memberi makan ke mereka Insyaallah," kata warga Lancok Aples Fuari, di Aceh Utara, Kamis.

Menurut dia, dalam rombongan rohingya tersebut selain laki-laki, juga banyak terdapat perempuan dan anak-anak. Atas dasar kemanusiaan warga mengaku tidak tega melihat pencari suaka terkatung-katung di laut.

"Kalau memang tidak diturunkan ke darat, kami jemput, kami hidupkan boat, kami jemput sendiri ke laut," katanya, menambahkan.

Terpantau, kapal motor yang ditumpangi puluhan pengungsi etnis Rohingya, Myanmar tersebut sempat merapat ke bibir pantai Lancot Aceh Utara, akibat terbawa angin, namun tidak diizinkan turun oleh pemerintah setempat.

Namun para kapal motor pencari suaka itu ditarik kembali ke laut, hingga keluar kebijakan dari pemerintah setempat terkait tindak lanjut penanganan pengungsi itu di tengah pandemi COVID-19.

Mereka ditarik dengan kapal lainnya oleh para petugas gabungan dari tim SAR Aceh, BPBD, TNI/Polri serta unsur lainnya.

Hingga saat ini, pemerintah setempat sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengenai tindak lanjut yang diambil pemerintah Aceh terhadap para Rohingya tersebut.

Seperti diketahui, KM nelayan Aceh dilaporkan menyelamatkan puluhan warga Warga Negara Asing (WNA) Rohingya, Myanmar, yang terkatung-katung di perairan laut Aceh Utara karena KM yang ditumpangi rusak.

Pengungsi etnis Rohingya yang diselamatkan oleh nelayan Aceh tersebut berjumlah 94 orang. Diantaranya laki-laki 15 orang, perempuan 49 orang dan anak-anak 30 orang.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020