Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Mutia Lhokseumawe Aceh terus memberi motivasi untuk sembuh terhadap pasien COVID-19 yang sedang dirawat di rumah sakit setempat, mengingat persentase kesembuhan virus corona di Indonesia juga begitu tinggi.

Kepala Bagian Tata Usaha dan Humas RSU Cut Meutia Jalaluddin di Banda Aceh Senin mengatakan RSU Cut Mutia merawat enam warga yang positif terpapar COVID-19, lima diantaranya telah menjalani perawatan selama 18 hari.

Baca juga: Ini pesan Dinkes bagi tenaga medis saat tangani pasien COVID-19

"Petugas medis kita petugas yang terlatih, disamping memberi obat-obatan dan makanan, edukasi itu juga penting kita berikan kepada pasien," kata Jalaluddin.

Dia menjelaskan lima pasien COVID-19 tersebut telah menjalani tiga kali pemeriksaan sampel usap (swab) dengan metode PCR selama perawatan, namun hasilnya masih tetap positif virus corona.

Baca juga: Hasil tes SWAB ulang, warga Depok yang kabur dari Aceh Barat positif COVID-19

Sedangkan seorang lagi merupakan pasien COVID-19 berinisial SA (40) yang masuk ke RSUD Cut Mutia sejak tiga hari lalu. Meskipun memiliki penyakit penyerta, kondisi kesehatan pasien tersebut juga terus semakin membaik.

"Swab terakhir ini belum keluar hasilnya. Mudah-mudahan ini yang terakhir, karena kondisinya cukup membaik, tidak ada gejala apapun, mudah-mudahan kita doakan hasil swab terakhir ini negatif dan bisa kita bawa pulang," katanya.

Baca juga: Amin-Zainal pimpin razia masker di Ulee Lheue

Dia mengatakan, petugas medis terus merawat pasien COVID-19 sesuai dengan standar opersional prosedur (SOP). Begitu juga hal memberi edukasi dalam upaya menjaga psikologis pasien untuk tetap tenang dan yakin akan sembuh dari COVID-19.

Menurut Jalaluddin, setiap orang memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda. Hal itu juga yang mempengaruhi hasil uji sampel usap PCR pasien yang tetap menunjukkan positif COVID-19, meskipun telah lama menjalani perawatan di rumah sakit.

Kata dia, diharapkan dengan dukungan vitamin dan pemenuhan konsumsi yang baik, serta aktivitas pasien melakukan olahraga ringan di ruang isolasi juga akan membantu cepat meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

"Kalau daya tahan tubuh orang kan kita enggak tahu, secara luar kita lihat baik, begitu hasil swab kita enggak bisa pungkiri. Mereka kan enggak diinfus, jadi olahraga ringan di ruang isolasi. Ada juga yang ngaji, itu sudah suatu kewajiban," katanya.

Jalaluddin mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi peningkatan kasus COVID-19. Persentase kesembuhan Indonesia juga begitu tinggi, sehingga untuk langkah antisipasi warga diminta mematuhi seluruh protokol kesehatan.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020