Kalangan petani dan pekebun di Kabupaten Nagan Raya, Aceh hingga Jumat mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pemerintah di kios agen pengecer di sejumlah kecamatan di daerah ini.
Ada pun jenis pupuk subsidi pemerintah yang kini masih langka dan sulit dicari di pasaran tersebut seperti NPK Phonska serta SP36.
“Jangankan per karung, per kilogram pupuk saja tidak ada di pasar. Ini benar-benar tidak masuk akal,” kata Syarifuddin, warga Desa Kuta Baro, Jeuram, Nagan Raya, kepada wartawan, Jumat.
Menurutnya, sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah ini sangat dikeluhkan petani, sehingga pihaknya berharap kepolisian dapat mengusut kelangkaan tersebut, sehingga persoalan ini menjadi jelas dan membuat petani lega.
Ia mengakui fenomena langkanya pupuk di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, kini sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat setempat.
Namun, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut saat ini juga masih terus dirasakan masyarakat dan belum ada solusi apa pun dari pemerintah daerah.
“Kalau ada satu truk, kami beli pupuknya. Tapi masalahnya barangnya tidak ada, petani benar-benar memerlukan pupuk saat ini,” kata Syarifuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Teuku Kamaruddin mengatakan pihaknya mengaku sudah mengusulkan kekurangan pupuk bersubsidi kepada Pemerintah Provinsi Aceh, untuk menutupi kekurangan aneka jenis pupuk pada musim tanam gadu tahun 2020 sebesar 6.703 ton.
Ada pun jenis usulan pupuk tersebut terdiri dari dari pupuk urea sebanyak 861 ton, pupuk SP36 sebanyak 615 ton, pupuk ZA sebanyak 535 ton, NPK Phonska 1.127 ton, serta pupuk organik sebanyak 3.565 ton.
“Usulan ini kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Nagan Raya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Teuku Kamaruddin, Kamis di Suka Makmue.
Ada pun luas lahan sawah yang digunakan petani untuk menanam padi pada musim tanam gadu tahun ini seluas 7.626 Hektare tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Nagan Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Ada pun jenis pupuk subsidi pemerintah yang kini masih langka dan sulit dicari di pasaran tersebut seperti NPK Phonska serta SP36.
“Jangankan per karung, per kilogram pupuk saja tidak ada di pasar. Ini benar-benar tidak masuk akal,” kata Syarifuddin, warga Desa Kuta Baro, Jeuram, Nagan Raya, kepada wartawan, Jumat.
Menurutnya, sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di daerah ini sangat dikeluhkan petani, sehingga pihaknya berharap kepolisian dapat mengusut kelangkaan tersebut, sehingga persoalan ini menjadi jelas dan membuat petani lega.
Ia mengakui fenomena langkanya pupuk di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, kini sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat setempat.
Namun, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut saat ini juga masih terus dirasakan masyarakat dan belum ada solusi apa pun dari pemerintah daerah.
“Kalau ada satu truk, kami beli pupuknya. Tapi masalahnya barangnya tidak ada, petani benar-benar memerlukan pupuk saat ini,” kata Syarifuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Teuku Kamaruddin mengatakan pihaknya mengaku sudah mengusulkan kekurangan pupuk bersubsidi kepada Pemerintah Provinsi Aceh, untuk menutupi kekurangan aneka jenis pupuk pada musim tanam gadu tahun 2020 sebesar 6.703 ton.
Ada pun jenis usulan pupuk tersebut terdiri dari dari pupuk urea sebanyak 861 ton, pupuk SP36 sebanyak 615 ton, pupuk ZA sebanyak 535 ton, NPK Phonska 1.127 ton, serta pupuk organik sebanyak 3.565 ton.
“Usulan ini kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Nagan Raya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Teuku Kamaruddin, Kamis di Suka Makmue.
Ada pun luas lahan sawah yang digunakan petani untuk menanam padi pada musim tanam gadu tahun ini seluas 7.626 Hektare tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Nagan Raya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020