Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mengapresiasi kinerja COVID Ranger ANTARA di wilayah tersebut, terutama dalam mengedukasi masyarakat agar menaati protokol kesehatan saat beraktivitas.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang Minggu mengatakan pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk dengan COVID Ranger ANTARA dalam memutus mata rantai penularan virus corona.
Pewarta ANTARA di Kepri tidak hanya memiliki peran dalam sosialisasi kebijakan pemerintah terkait penanganan COVID-19 melalui berita, melainkan juga turut aktif membentuk relawan COVID-19 dan menyosialisasikan protokol kesehatan di ruang publik.
"Semakin banyak yang bergerak, bersinergi akan semakin baik. Kita harus bergerak bersama untuk terus memonitor, menyosialisasikan protokol kesehatan dan memastikan seluruh elemen masyarakat menaati protokol kesehatan saat berinteraksi," katanya, yang juga Sekda Kepri.
Permasalahan yang dihadapi sekarang, menurut dia terkait jarak fisik saat beraktivitas baik di ruang publik maupun di rumah ibadah. Sejumlah kelompok masyarakat tidak lagi menaati protokol kesehatan saat berinteraksi dan beribadah seolah-olah pandemi COVID-19 sudah berakhir.
Dalam waktu dekat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri akan menyosialisasikan kembali protokol kesehatan kepada tokoh agama dan toko masyarakat.
"Kami akan libatkan juga organisasi yang fokus membantu pemerintah dalam menangani COVID-19," tuturnya.
Ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah masih fokus menangani pandemi
COVID-19, mengobati pasien dan memutus mata rantai penularan. Kebijakan pemerintah sebaiknya didukung dan wajib dijalankan seluruh elemen masyarakat agar tidak ada lagi warga yang tertular COVID-19.
Sampai saat ini belum ada antivirus yang ditemukan. Namun pemerintah dan pihak lainnya yang berkompeten seperti kampus, masih terus bekerja untuk menemukan antivirus COVID-19.
"Kondisi sekarang masih sama seperti sebelumnya, hanya dilakukan pelonggaran dalam beraktiivtas. Dalam menghadapi normal baru sebaiknya masyarakat semakin membiasakan diri menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, serta menjaga jarak fisik," ucapnya.
Arif juga memberi apresiasi kepada seluruh jurnalis dan organisasi profesi pers yang turut mengambil peran strategis dalam mempercepat penanganan COVID-19 di Kepri. Peran aktif media massa dalam menyosialisasikan protokol kesehatan dirasakan pemerintah dan masyarakat.
"Jurnalis merupakan garda terdepan dalam pemberitaan. Jurnalis merupakan aset negara dalam menyosialisasikan kebijakan pemerintah menangani COVID-19 baik dalam skala nasional maupun daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang Minggu mengatakan pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk dengan COVID Ranger ANTARA dalam memutus mata rantai penularan virus corona.
Pewarta ANTARA di Kepri tidak hanya memiliki peran dalam sosialisasi kebijakan pemerintah terkait penanganan COVID-19 melalui berita, melainkan juga turut aktif membentuk relawan COVID-19 dan menyosialisasikan protokol kesehatan di ruang publik.
"Semakin banyak yang bergerak, bersinergi akan semakin baik. Kita harus bergerak bersama untuk terus memonitor, menyosialisasikan protokol kesehatan dan memastikan seluruh elemen masyarakat menaati protokol kesehatan saat berinteraksi," katanya, yang juga Sekda Kepri.
Permasalahan yang dihadapi sekarang, menurut dia terkait jarak fisik saat beraktivitas baik di ruang publik maupun di rumah ibadah. Sejumlah kelompok masyarakat tidak lagi menaati protokol kesehatan saat berinteraksi dan beribadah seolah-olah pandemi COVID-19 sudah berakhir.
Dalam waktu dekat, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri akan menyosialisasikan kembali protokol kesehatan kepada tokoh agama dan toko masyarakat.
"Kami akan libatkan juga organisasi yang fokus membantu pemerintah dalam menangani COVID-19," tuturnya.
Ia menegaskan pemerintah pusat dan daerah masih fokus menangani pandemi
COVID-19, mengobati pasien dan memutus mata rantai penularan. Kebijakan pemerintah sebaiknya didukung dan wajib dijalankan seluruh elemen masyarakat agar tidak ada lagi warga yang tertular COVID-19.
Sampai saat ini belum ada antivirus yang ditemukan. Namun pemerintah dan pihak lainnya yang berkompeten seperti kampus, masih terus bekerja untuk menemukan antivirus COVID-19.
"Kondisi sekarang masih sama seperti sebelumnya, hanya dilakukan pelonggaran dalam beraktiivtas. Dalam menghadapi normal baru sebaiknya masyarakat semakin membiasakan diri menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, serta menjaga jarak fisik," ucapnya.
Arif juga memberi apresiasi kepada seluruh jurnalis dan organisasi profesi pers yang turut mengambil peran strategis dalam mempercepat penanganan COVID-19 di Kepri. Peran aktif media massa dalam menyosialisasikan protokol kesehatan dirasakan pemerintah dan masyarakat.
"Jurnalis merupakan garda terdepan dalam pemberitaan. Jurnalis merupakan aset negara dalam menyosialisasikan kebijakan pemerintah menangani COVID-19 baik dalam skala nasional maupun daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020