Bupati Aceh Timur Hasballah mengatakan potensi budidaya ikan bandeng sangat menjanjikan dalam upaya membangkit ekonomi rakyat di tengah pandemi COVID-19, apalagi didukung dengan ketersediaan tambak begitu luas untuk membudidaya komoditas tersebut.

"Luas tambak kita mencapai 18.000 hektar dalam 14 kecamatan di Aceh Timur. Potensi ini harus digarap melalui usaha koperasi masyarakat di desa, sehingga hasil panen bandeng bisa dijadikan bakso, sate dan keripik," katanya, di Aceh Timur.

Pernyataan itu disampikan bupati di sela-sela kegiatan Panen Bandeng dan Udang dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional di Kabupaten Aceh Timur.

Dia menjelaskan, keterlibatan instansi terkait sangat dibutuhkan dalam pengembangan ini seperti Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Timur, dan Dinas Perikanan. 

"Bahan bakunya berupa ikan bandeng cukup. Jika dikembangkan dalam bentuk usaha pengolahan ikan bandeng menjadi sate, bakso dan keripik. Maka ini peluang kemajuan ekonomi rakyat," katanya.

Menurut bupati yang akrab disapa Rocky itu, bahwa luas lahan yang mencapai 18.000 hektar menjadu modal untuk mengembangkan komoditas ikan bandeng di Aceh Timur, begitu juga dengan udang. 

"Selaman ini hasil panen bandeng dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat. Tapi jika diolah dalam bentuk usaha, maka hasil yang didapatkan akan mencapai 10 kali lipat dari penjualan ikan basah," ujarnya.

Kedepan, penyuluh perikanan diminta turun ke desa mendata kembali luas tambak dan petani tambak di seluruh kecamatan dalam kabupaten setempat, sehingga pada tahun 2021 dapat dialokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhannya.

"Bukan hanya Dinas Perikanan, tapi dinas terkait lainnya juga sudah saatnya bersama-sama membantu pengembangan ekonomi masyarakat," ujarnya, sembari meminta desa-desa yang memiliki tambak membangun sarana transportasi, baik jalan atau jembatan.

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020