Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, Husaini menegaskan sistem belajar secara daring (online) yang diterapkan kepada ribuan siswa dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat dinilai tidak efektif karena terdapat sejumlah kendala.
Diantaranya seperti, tidak semua siswa memiliki smartphone untuk belajar serta terbatasnya layanan jaringan internet di beberapa wilayah menjadi salah satu pemicu.
“Secanggih apa pun teknologi, tidak akan bisa menggantikan peran guru di depan para siswa,” kata Husaini di Meulaboh, Selasa.
Menurutnya, pelaksanaan belajar daring kepada ribuan siswa di Kecamatan Johan Pahlawan hingga 3 September 2020 mendatang terpaksa dilakukan, untuk memutus matarantai penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Hal ini juga sesuai dengan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat, agar pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat sementara harus diberlakukan secara daring, setelah dua orang warga di daerah ini terkonfirmasi positif COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Diantaranya seperti, tidak semua siswa memiliki smartphone untuk belajar serta terbatasnya layanan jaringan internet di beberapa wilayah menjadi salah satu pemicu.
“Secanggih apa pun teknologi, tidak akan bisa menggantikan peran guru di depan para siswa,” kata Husaini di Meulaboh, Selasa.
Menurutnya, pelaksanaan belajar daring kepada ribuan siswa di Kecamatan Johan Pahlawan hingga 3 September 2020 mendatang terpaksa dilakukan, untuk memutus matarantai penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Hal ini juga sesuai dengan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat, agar pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat sementara harus diberlakukan secara daring, setelah dua orang warga di daerah ini terkonfirmasi positif COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020