Warga di Provinsi Aceh beramai-ramai mengalihkan rekening tabungannya dari konvensional ke syariah, hal itu terlihat di sejumlah kantor cabang Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Banda Aceh.
Warga Lampulo, Banda Aceh, Karmila Wati mengatakan pengalihan rekening BNI konvensional ke syariah setelah dirinya mendapatkan short message service (sms) atau layanan pesan singkat dari BNI, untuk segera mengubah ke syariah .
"Tadi masuk sms untuk segera dialihkan ke syariah, makanya saya langsung ganti ke syariah," kata Karmila saat ditemui di BNI Cabang Banda Aceh, Jumat.
Kebijakan konversi tersebut dilakukan setiap perbankan di Aceh dalam upaya mendukung implementasi Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di daerah Tanah Rencong.
Karmila menjelaskan, dirinya tidak begitu paham tentang qanun perbankan syariah. Namun, kata dia, informasi yang didapatkan apabila seluruh perbankan di Aceh telah beroperasi penuh secara syariah maka segala pengurusan bank konversional tidak bisa lagi di Aceh.
Dia mengalihkan dua rekening BNI, miliknya pribadi dan putrinya. Menurut Karmila, dirinya percaya peraturan baru tersebut tidak akan merugikan masyarakat, apalagi berubah menjadi syariah.
"Saya dapat informasi dari kawan, katanya, kalau enggak diubah terus nanti kalau ada apa-apa harus ke Medan, karena di Aceh sudah enggak ada lagi yang konvensional nanti, makanya saya langsung ganti," katanya.
Hal senada juga disampaikan warga Krueng Barona Jaya Aceh Besar, Nasruddin yang membuka rekening Bank Syariah Mandiri (BSM). Dirinya memilih membuka rekening BSM karena memang di Aceh semua perbankan harus sesuai dengan sistem syariah.
"Saya sebenarnya bukan ingin konversi ke BSM. Tapi memang mau buka rekening mandiri baru. Karena semua mandiri sudah harus konversi ke syariah, jadi saya buka langsung tabungan BSM ini. Ini saya buka rekening untuk usaha," katanya, di KCP Ulee Kareng, Banda Aceh.
Nasruddin telah mengetahui proses berlangsungnya konversi ke syariah. Dia menilai itu merupakan suatu kebijakan yang baik untuk provinsi paling barat Indonesia, sebagai daerah yang kental dengan syariat Islam.
"Artinya hidup di negeri syariat Islam ya sistem perbankannya juga harus sesuai dengan syariat. Dan pemerintah sudah menjawab itu dengan qanun LKS itu," katanya.
Sebelumnya, Area Manager Bank Syariah Mandiri Aceh Firmansyah mengatakan untuk konversi bisnis yang telah berjalan hingga Agustus ini, pembiayaan atau proses konversi kredit ritel telah mencapai Rp784 miliar atau 43 persen, dengan total nasabah lebih 6.500 orang.
"Kemudian dana pihak ketiga sudah mencapai Rp1,33 triliun atau 37 persen, lebih kurang 41 ribu nasabah. InsyaAllah target kita sampai dengan September ini bisa kita pacu lagi di atas Rp1,6 triliun di seluruh Aceh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Warga Lampulo, Banda Aceh, Karmila Wati mengatakan pengalihan rekening BNI konvensional ke syariah setelah dirinya mendapatkan short message service (sms) atau layanan pesan singkat dari BNI, untuk segera mengubah ke syariah .
"Tadi masuk sms untuk segera dialihkan ke syariah, makanya saya langsung ganti ke syariah," kata Karmila saat ditemui di BNI Cabang Banda Aceh, Jumat.
Kebijakan konversi tersebut dilakukan setiap perbankan di Aceh dalam upaya mendukung implementasi Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di daerah Tanah Rencong.
Karmila menjelaskan, dirinya tidak begitu paham tentang qanun perbankan syariah. Namun, kata dia, informasi yang didapatkan apabila seluruh perbankan di Aceh telah beroperasi penuh secara syariah maka segala pengurusan bank konversional tidak bisa lagi di Aceh.
Dia mengalihkan dua rekening BNI, miliknya pribadi dan putrinya. Menurut Karmila, dirinya percaya peraturan baru tersebut tidak akan merugikan masyarakat, apalagi berubah menjadi syariah.
"Saya dapat informasi dari kawan, katanya, kalau enggak diubah terus nanti kalau ada apa-apa harus ke Medan, karena di Aceh sudah enggak ada lagi yang konvensional nanti, makanya saya langsung ganti," katanya.
Hal senada juga disampaikan warga Krueng Barona Jaya Aceh Besar, Nasruddin yang membuka rekening Bank Syariah Mandiri (BSM). Dirinya memilih membuka rekening BSM karena memang di Aceh semua perbankan harus sesuai dengan sistem syariah.
"Saya sebenarnya bukan ingin konversi ke BSM. Tapi memang mau buka rekening mandiri baru. Karena semua mandiri sudah harus konversi ke syariah, jadi saya buka langsung tabungan BSM ini. Ini saya buka rekening untuk usaha," katanya, di KCP Ulee Kareng, Banda Aceh.
Nasruddin telah mengetahui proses berlangsungnya konversi ke syariah. Dia menilai itu merupakan suatu kebijakan yang baik untuk provinsi paling barat Indonesia, sebagai daerah yang kental dengan syariat Islam.
"Artinya hidup di negeri syariat Islam ya sistem perbankannya juga harus sesuai dengan syariat. Dan pemerintah sudah menjawab itu dengan qanun LKS itu," katanya.
Sebelumnya, Area Manager Bank Syariah Mandiri Aceh Firmansyah mengatakan untuk konversi bisnis yang telah berjalan hingga Agustus ini, pembiayaan atau proses konversi kredit ritel telah mencapai Rp784 miliar atau 43 persen, dengan total nasabah lebih 6.500 orang.
"Kemudian dana pihak ketiga sudah mencapai Rp1,33 triliun atau 37 persen, lebih kurang 41 ribu nasabah. InsyaAllah target kita sampai dengan September ini bisa kita pacu lagi di atas Rp1,6 triliun di seluruh Aceh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020