Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mencatat sebanyak 75 warganya positif HIV-AIDS. Penularan penyakit menular mematikan tersebut didominasi akibat perilaku seks bebas.

"Iya ada total 75 kasus HIV-AIDS hingga pertengahan tahun 2020 ini. Rata-rata penularannya akibat seks bebas,"kata Kapala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe dr Said Alam Zulfikar melalui Sekertaris dr Helizar, Rabu (2/9).

Selain seks bebas, penularan virus HIV-AIDS di Kota Petro Dollar ini juga disebabkan oleh homo seks, selanjutnya penularan terjadi melalui jarum suntik bagi pengguna narkotika.

"Dari data yang Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe menunjukkan jumlah penderita HIV-AIDS didominasi usia 15 hingga 45 tahun yang masuk kategori usia produktif,"kata dr Helizar.

Ia menyebutkan, untuk tahun ini terdapat penambahan sebanyak tiga kasus baru. Sehingga sampai bulan Agustus jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Lhokseumawe sebanyak 74 kasus.

Dikatakannya, dari total keseluruhan penderita HIV-AIDS ditemukan sebanyak 59 pasien yang terjangkit dalam perawatan dan 15 pasien meninggal dunia.

"Sebanyak 39 pasien masuk kategori penderita HIV dan 35 pasien lainnya kategori penderita AIDS,"katanya.

dr Helizar menjelaskan bahwa human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus berbahaya yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga penderita akan rentan diserang penyakit. Apalagi tidak ditangani dengan baik maka virus tersebut akan cepat berkembang sehingga menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Kalau AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, gejala tersebut muncul saat infeksi HIV sudah dalam stadium akhir atau sangat parah,"kata dr Helizar.

Dikatakannya lagi, untuk menekan angka kasus HIV-AIDS tidak bisa dilakukan setengah-setengah, semua unsur baik pemerintah daerah maupun masyarakat harus ikut terlibat.

"Tidak hanya beberapa SKPD terkait saja, harus melibatkan banyak pihak. Untuk upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS semua unsur harus berpartisipasi,"kata dr Helizar.

dr Helizar juga mengajak masyarakat untuk aktif memerangi HIV-AIDS minimal pada lingkungan keluarga dan juga masyarakat mengenali virus mematikan tersebut dengan benar, baik cara-cara penyebaran maupun pencegahan.

"Kita tekankan bahwa masyarakat harus menghindari penyakitnya bukan penderitanya," katanya.

Pewarta: Dedy Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020