![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://aceh.antaranews.com/berita/162094/24-finalis-agam-inong-bersaing-jadi-duta-wisata-di-tengah-pandemi&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2020/09/02/WhatsApp-Image-2020-09-01-at-21.55.59_copy_1280x847_1.jpeg&description=24 finalis "agam inong" bersaing jadi duta wisata di tengah pandemi){kind=link}
Sebanyak 24 finalis "agam inong" menyatakan siap bersaing menjadi Duta Wisata Kota Banda Aceh tahun 2020 pada malam puncak penobatan yang direncanakan akan berlangsung secara virtual di tengah pandemi COVID-19 di Banda Aceh, Sabtu (5/9).
"Untuk tempat penyelenggaraan, masih kita diskusikan," terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, semula rencana malam puncak penobatan akan berlangsung di Lantai IV, Balai Kota Banda Aceh dengan dihadiri semua peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tapi akibat kasus COVID-19 meningkat, terutama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengakibatkan pihaknya sedang mencari alternatif beberapa tempat yang lain.
"Malam puncak penobatan 'Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh 2020' juga dapat dilihat secara 'live streaming' melalui channel Youtube Dispar dan Agam Inong Banda Aceh," katanya.
Pihaknya mengajak kepada para pendukung dari setiap finalis agar dapat mempromosikan kandidat yang didukung lewat media sosial masing-masing, dan mengikuti akun instagram @agaminongbna dengan memberi tanda suka atas kandidat yang didukung.
"Karena jumlah 'like' di instagram duta wisata Banda Aceh akan berpengaruh pada penilaian kita," sebut Iskandar.
Ketua Ikatan Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh, Muhammad Rizqy, mengaku, pemilihan duta wisata kali ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena berlangsung secara virtual dan mengikuti protokol kesehatan.
Ia mengatakan, sebelum malam puncak ke-24 orang finalis tersebut akan menjalani karantina untuk dibekali oleh sejumlah pemateri dan dewan juri mulai tanggal 3-4 September tahun ini.
Seperti diketahui, ke24 orang finalis tersebut merupakan hasil seleksi dari total keseluruhan peserta yang mendaftar tahun ini sebanyak 80 orang terdiri dari 50 inong dan 30 agam.
"Jadi, selama dua hari kita karantina untuk membekali mereka dengan materi tentang kepariwisataan, kepribadian, 'public speaking', dan lalain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan interview (wawancara) dengan dewan juri di lima bidang yang berbeda di hari keduanya," tutur Rizqy.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Untuk tempat penyelenggaraan, masih kita diskusikan," terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Rabu.
Ia mengatakan, semula rencana malam puncak penobatan akan berlangsung di Lantai IV, Balai Kota Banda Aceh dengan dihadiri semua peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tapi akibat kasus COVID-19 meningkat, terutama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengakibatkan pihaknya sedang mencari alternatif beberapa tempat yang lain.
"Malam puncak penobatan 'Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh 2020' juga dapat dilihat secara 'live streaming' melalui channel Youtube Dispar dan Agam Inong Banda Aceh," katanya.
Pihaknya mengajak kepada para pendukung dari setiap finalis agar dapat mempromosikan kandidat yang didukung lewat media sosial masing-masing, dan mengikuti akun instagram @agaminongbna dengan memberi tanda suka atas kandidat yang didukung.
"Karena jumlah 'like' di instagram duta wisata Banda Aceh akan berpengaruh pada penilaian kita," sebut Iskandar.
Ketua Ikatan Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh, Muhammad Rizqy, mengaku, pemilihan duta wisata kali ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena berlangsung secara virtual dan mengikuti protokol kesehatan.
Ia mengatakan, sebelum malam puncak ke-24 orang finalis tersebut akan menjalani karantina untuk dibekali oleh sejumlah pemateri dan dewan juri mulai tanggal 3-4 September tahun ini.
Seperti diketahui, ke24 orang finalis tersebut merupakan hasil seleksi dari total keseluruhan peserta yang mendaftar tahun ini sebanyak 80 orang terdiri dari 50 inong dan 30 agam.
"Jadi, selama dua hari kita karantina untuk membekali mereka dengan materi tentang kepariwisataan, kepribadian, 'public speaking', dan lalain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan interview (wawancara) dengan dewan juri di lima bidang yang berbeda di hari keduanya," tutur Rizqy.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020