Sebanyak 300 personel gabungan TNI Angkatan Udara, Badan SAR Nasional serta unsur terkait lainnya akan mengikuti latihan dengan nama Jalak Sakti di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Blangbintang, Aceh Besar.
Komandam Lanud SIM Kolonel Pnb Mohamad Satriyon Utomo di Aceh Besar, Kamis, mengatakan latihan antarsatuan meliputi latihan militer dan penanggulangan bencana. Latihan tersebut digelar 8 September 2020.
"Latihan gabungan ini dibawah Komando Operasi Angkatan Udara I. Selain di Lanud SIM, latihan juga digelar di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekan Baru, Riau," kata Kolonel Pnp Mohamad Satriyo Utomo.
Kolonel Pnp Mohamad Satriyo Utomo mengatakan 300 personel yang terlibat dalam latihan tersebut di antaranya 70 orang dari Basarnas Aceh, P.MI Aceh, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), PMI, serta 80 prajurit Lanud SIM. Selebihnya dari Mabes TNI dan Lanud Roesmin Nurjadin, Riau.
Perwira menengah TNI Angkatan Udara itu menyebutkan selain meningkatkan kemampuan militer prajurit, latihan juga melahirkan personel yang siap diterjunkan ke wilayah bencana.
Untuk latihan militer, kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo, akan ada penurunan paksa pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia. Kemudian, juga ada latihan penerjunan prajurit TNI Angkatan Udara
Sedangkan penanggulangan bencana meliputi penanganan korban, penyediaan sarana dan prasarana, pengiriman logistik melalui udara dan lainnya. Latihan penanggulangan bencana turut melibatkan personel instansi terkait, kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo Utomo.
Latihan gabungan ini juga alan melibatkan sejumlah alutsista TNI AU seperti pesawat tempur dan pesawat pengangkut. Serta alat intansi lainnya yang ikut latihan antar satuan tersebut.
"Kepada masyarakat yang ingin menyaksikan latihan ini, kami mengingatkan agar menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Kami tidak ingin latihan tersebut menjadi klaster penyebaran COVID-19," kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo Utomo.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Komandam Lanud SIM Kolonel Pnb Mohamad Satriyon Utomo di Aceh Besar, Kamis, mengatakan latihan antarsatuan meliputi latihan militer dan penanggulangan bencana. Latihan tersebut digelar 8 September 2020.
"Latihan gabungan ini dibawah Komando Operasi Angkatan Udara I. Selain di Lanud SIM, latihan juga digelar di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekan Baru, Riau," kata Kolonel Pnp Mohamad Satriyo Utomo.
Kolonel Pnp Mohamad Satriyo Utomo mengatakan 300 personel yang terlibat dalam latihan tersebut di antaranya 70 orang dari Basarnas Aceh, P.MI Aceh, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), PMI, serta 80 prajurit Lanud SIM. Selebihnya dari Mabes TNI dan Lanud Roesmin Nurjadin, Riau.
Perwira menengah TNI Angkatan Udara itu menyebutkan selain meningkatkan kemampuan militer prajurit, latihan juga melahirkan personel yang siap diterjunkan ke wilayah bencana.
Untuk latihan militer, kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo, akan ada penurunan paksa pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia. Kemudian, juga ada latihan penerjunan prajurit TNI Angkatan Udara
Sedangkan penanggulangan bencana meliputi penanganan korban, penyediaan sarana dan prasarana, pengiriman logistik melalui udara dan lainnya. Latihan penanggulangan bencana turut melibatkan personel instansi terkait, kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo Utomo.
Latihan gabungan ini juga alan melibatkan sejumlah alutsista TNI AU seperti pesawat tempur dan pesawat pengangkut. Serta alat intansi lainnya yang ikut latihan antar satuan tersebut.
"Kepada masyarakat yang ingin menyaksikan latihan ini, kami mengingatkan agar menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Kami tidak ingin latihan tersebut menjadi klaster penyebaran COVID-19," kata Kolonel Pnb Mohamad Satriyo Utomo.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020