Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada mengingatkan masyarakat jangan menganggap sepele penyebaran COVID-19, sehingga mengabaikan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Penyebaran dan penularan virua corona yang dikenal COVID-19 jangan sepele. Buktinya, angka penyebaran COVID-19 di Aceh terus meningkat," kata Irjen Pol Wahyu Widada di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan tersebut disampaikan Irjen Pol Wahyu Widada usai memimpin apel pasukan pembagian masker serentak serta kampanye jaga jarak dan hindari kerumunan dalam rangka operasi penggunaan masker di Mapolda Aceh.

Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan kasus positif COVID-19 pada Juli 2020 lalu masih berkisar 80-an orang dengan angka kematian satu orang. Namun, kini angka positif melonjak drastis hingga lebih dari 2.000 dengan kematian seratusan orang.

Kondisi ini menunjukkan bahwa Aceh kini sudah menjadi provinsi rawan penyebaran COVID-19. Dan ini terjadi karena masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan, sehingga mata rantai penyebaran COVID-19 tidak dapat diputus.

"Banyak masyarakat belum sadar penyebaran dan bahaya COVID-19 itu ada. COVID-19 seolah-olah dianggap proyek. Vaksin COVID-19 belum ada. Jadi, upaya mencegahnya dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Irjen Pol Wahyu Widada.

Kapolda mengatakan pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tidak bisa mengandalkan satu institusi saja. Akan tetapi harus melibatkan semua institusi dan sumber daya yang ada secara bersama-sama termasuk kesadaran masyarakat.

Oleh karena itu, Polda Aceh bersama institusi lainnya terus mengampanyekan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan secara terus menerus kepada masyarakat.

"Selain kampanye, kepolisian juga membagi-bagikan masker di seluruh wilayah Aceh. Kami terus mengimbau masyarakat Aceh mematuhi protokol kesehatan, sehingga penularan COVID-19 bisa dicegah," kata Irjen Pol Wahyu Widada.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020