Putra asal Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen Adam Zainal melahirkan novel perdananya yang mengangkat tema romansa berjudul "Gadis Pelupa", dan telah beredar di sejumlah toko buku daerah Tanah Rencong.
Adam pemilik nama pena Kinet BE itu, di Banda Aceh, Sabtu, mengaku butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan novel solo itu. Ia mengajak pembaca bernostalgia tentang budaya Aceh yang dulunya kental diterpakan dalam kehidupan pemuda Aceh.
"Mata rantai budaya Aceh putus di kalangan generasi sekarang salah satu penyebabnya akibat konflik yang melanda Aceh secara berkepanjangan, setelah damai, budaya Aceh di kalangan anak mudah semakin tak terjaga," kata Adam.
Dalam novelnya, Adam memunculkan sosok pria bernama Adam dan wanita bernama Lia, mereka berdua saling mencintai saat gadis desa itu sedang menempuh pendidikan ibukota Banda Aceh.
Lanjut dia, dalam buku itu awal perjumpaan Adam dan Lia di kota sejarah atau Banda Aceh terbilang tidak terencana. Waktu terus berjalan hingga pertemuan berikutnya yang berujung pada ungkapan rasa saling mencintai antara keduanya.
"Disisi lain novel ini juga menceritakan tentang budaya yang kian tergerus masa, sehingga nilai-nilai budaya di kalangan pemuda selama ini terbilang jauh tertinggal dari masa lalu," ujarnya.
Menurut Adam, lahirnya novel ini tidak lepas atas kerjasama yang terjalin baik antara Pernerbit Pilar Pustaka Publishing dengan dirinya, sehingga novel tentang kehidupan pemuda-pemudi Aceh kembali mengisi literasi di Tanah Rencong.
Kata Adam, Novel ini masih cetakan pertama. Namun, dia berharap generasi Aceh membangun semangat menulis dan terjun ke dunia literasi.
"Kita berharap dengan adanya buku ini bisa menjadi dorongan dan semangat bagi teman-teman penulis di Aceh untuk selalu berkarya, khusus untuk para penulis pemula," katanya.
Selain itu, kata Adam, lahirnya novel ini juga tidak lepas dari wujud semangat, dukungan, dan bantuan dari rekan sejawat. Di samping sebagai titik awal untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Aceh memiliki kekayaan penulis dari generasi ke generasi, kata Adam.
"Saya percaya, bahwa literasi di Aceh akan berkembang pesat, dan penulis pemula makin hari semakin banyak. Bahkan, begitu banyak pemuda-pemudi Aceh yang aktif menulis. Kalau ingin pesan bukunya bisa hubungi 0813 6276 0895," ujarnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Adam pemilik nama pena Kinet BE itu, di Banda Aceh, Sabtu, mengaku butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan novel solo itu. Ia mengajak pembaca bernostalgia tentang budaya Aceh yang dulunya kental diterpakan dalam kehidupan pemuda Aceh.
"Mata rantai budaya Aceh putus di kalangan generasi sekarang salah satu penyebabnya akibat konflik yang melanda Aceh secara berkepanjangan, setelah damai, budaya Aceh di kalangan anak mudah semakin tak terjaga," kata Adam.
Dalam novelnya, Adam memunculkan sosok pria bernama Adam dan wanita bernama Lia, mereka berdua saling mencintai saat gadis desa itu sedang menempuh pendidikan ibukota Banda Aceh.
Lanjut dia, dalam buku itu awal perjumpaan Adam dan Lia di kota sejarah atau Banda Aceh terbilang tidak terencana. Waktu terus berjalan hingga pertemuan berikutnya yang berujung pada ungkapan rasa saling mencintai antara keduanya.
"Disisi lain novel ini juga menceritakan tentang budaya yang kian tergerus masa, sehingga nilai-nilai budaya di kalangan pemuda selama ini terbilang jauh tertinggal dari masa lalu," ujarnya.
Menurut Adam, lahirnya novel ini tidak lepas atas kerjasama yang terjalin baik antara Pernerbit Pilar Pustaka Publishing dengan dirinya, sehingga novel tentang kehidupan pemuda-pemudi Aceh kembali mengisi literasi di Tanah Rencong.
Kata Adam, Novel ini masih cetakan pertama. Namun, dia berharap generasi Aceh membangun semangat menulis dan terjun ke dunia literasi.
"Kita berharap dengan adanya buku ini bisa menjadi dorongan dan semangat bagi teman-teman penulis di Aceh untuk selalu berkarya, khusus untuk para penulis pemula," katanya.
Selain itu, kata Adam, lahirnya novel ini juga tidak lepas dari wujud semangat, dukungan, dan bantuan dari rekan sejawat. Di samping sebagai titik awal untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Aceh memiliki kekayaan penulis dari generasi ke generasi, kata Adam.
"Saya percaya, bahwa literasi di Aceh akan berkembang pesat, dan penulis pemula makin hari semakin banyak. Bahkan, begitu banyak pemuda-pemudi Aceh yang aktif menulis. Kalau ingin pesan bukunya bisa hubungi 0813 6276 0895," ujarnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020