Putra mantan Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh Nurdin Ismail alias Din Minimi lulus seleksi menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD), dan mulai mengikuti pendidikan pada pekan depan.
"Saya sangat bersyukur, sangat bahagia anak saya yang pertama ini bisa lulus seleksi TNI AD, ini harapan baru bagi saya," kata Din Minimi, di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: Ini harapan ibu Din Minimi kepada cucunya lulus seleksi TNI AD
Atas kelulusan putranya itu, Din Minimi menggelar acara syukuran di kediamannya kawasan Lamdom, Banda Aceh. Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin turut hadir memenuhi undangannya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Putra Din Minimi yang lulus seleksi sekolah calon bintara (Secaba) PK TNI AD tahun 2020 tersebut bernama Rizki Maulana, yakni kelahiran 12 Oktober 2002, anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Din Minimi dan Herlinawati.
Din Minimi merupakan warga Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Dia tercatat sebagai mantan pimpinan KKB di Aceh Timur, yang 28 Desember 2015 lalu menyerahkan diri setelah berdialog dengan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, pada masa itu.
Din menjelaskan, perjuangan anaknya lulus seleksi TNI AD tidak lepas dari peran Sutiyoso dan Danrem 011/Lilawangsa masa itu Mayjen TNI A Daniel Chardin, yang membuka wawasannya tentang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada 2013, kata Din, dirinya masih bergeriliya di hutan Aceh Timur dan Aceh Utara. Ia mendapat kesempatan berbicara melalui sambungan selular dengan Danrem 011 Lilawangsa Daniel Chardin, yang kini menjabat sebagai Wadanpussenif Kodiklatad.
Dalam pembicaraan itu, Lanjut Din, Danrem 011 Lilawangsa itu menyampaikan agar putra pertamanya tersebut menjadi abdi negara, baik menjadi personel Polri atau prajurit TNI.
"Itu disampaikan Pak Daniel saat saya masih di gunung melalui telefon. Bahkan sampai beliau (Daniel, red) juga datang ke rumah saya," kata Din Minimi, menceritakan.
Saat itu, Rizki Maulana masih duduk di bangku kelas dua MTsN Julok Aceh Timur. Kemudian, kata Din, pascadirinya dan kelompoknya turun gunung dirinya langsung mempersiapkan putranya itu untuk menjadi seorang abdi negara.
"Dia sendiri (Rizki, red) yang memilih ingin masuk TNI, saya hanya memberi pilihan kepada dia," kata Din.
"Sejak turun gunung itu saya langsung membina dia, mulai dari latihan fisik, kesehatan, mental, ideologinya, saya ajari dia supaya dalam NKRI. Dibantu juga sama teman-teman Koramil," kata Din, lagi.
Kemudian, kata Din, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin juga pernah mengarahkan kepada dirinya agar anaknya benar-benar dipersiapkan sebaik mungkin, dengan harapan lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.
"Kata Panglima waktu itu, apabila anak saya dipersiapkan dengan baik, semua persyaratannya baik, bagus, pasti akan lulus," kata Din.
"Kelulusan anak saya ini harapan baru bagi saya, apalagi Panglima mengarahkan anak saya ke arah jalan yang tepat. Anak saya sudah saya serahkan untuk mengabdi kepada negara," ujarnya lagi.
Sementara itu, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin mengatakan bahwa tentu Din Minimi telah mempersiap diri anaknya dengan baik sehingga berhasil lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.
Tentu, kata Pangdam IM, dengan mengikuti seleksi yang panjang, begitu ketat, serta transparan dan adil.
"Memang putranya beliau memenuhi syarat dan kriteria yang kita harapkan. Tentunya hal ini disiapkan beliau dari jauh hari, mulai syarat fisik, mental, akademik, dan lain sebagainya," kata Hassanudin.
"Sehingga saya sebagai Pangdam IM merasa senang, merasa bangga bahwa putra daerah seperti anak Pak Din ini menyiapkan diri untuk menjadi re-generasi TNI AD," katanya lagi.
Pangdam IM menegaskan bahwa semua orang memiliki hak untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD. Kesempatan itu terbuka lebar bagi siapapun, hanya saja dipersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi.
"Tentunya ke depan saya imbau kepada semua keluarga kita di Aceh, kalau memang ada yang berkeinginan, bercita-cita ingin mengabdikan diri melalui jalur TNI AD," ujarnya.
Saya sebagai Pangdam IM sangat membuka selebar-lebarnya kesempatan itu dengan catatan persiapkan diri sebaik mungkin tentu karena persyaratan-persyaratan yang diberikan tidak ada yang rahasia semuanya terbuka, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Saya sangat bersyukur, sangat bahagia anak saya yang pertama ini bisa lulus seleksi TNI AD, ini harapan baru bagi saya," kata Din Minimi, di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: Ini harapan ibu Din Minimi kepada cucunya lulus seleksi TNI AD
Atas kelulusan putranya itu, Din Minimi menggelar acara syukuran di kediamannya kawasan Lamdom, Banda Aceh. Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayjen TNI Hassanudin turut hadir memenuhi undangannya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Putra Din Minimi yang lulus seleksi sekolah calon bintara (Secaba) PK TNI AD tahun 2020 tersebut bernama Rizki Maulana, yakni kelahiran 12 Oktober 2002, anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Din Minimi dan Herlinawati.
Din Minimi merupakan warga Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Dia tercatat sebagai mantan pimpinan KKB di Aceh Timur, yang 28 Desember 2015 lalu menyerahkan diri setelah berdialog dengan Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, pada masa itu.
Din menjelaskan, perjuangan anaknya lulus seleksi TNI AD tidak lepas dari peran Sutiyoso dan Danrem 011/Lilawangsa masa itu Mayjen TNI A Daniel Chardin, yang membuka wawasannya tentang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada 2013, kata Din, dirinya masih bergeriliya di hutan Aceh Timur dan Aceh Utara. Ia mendapat kesempatan berbicara melalui sambungan selular dengan Danrem 011 Lilawangsa Daniel Chardin, yang kini menjabat sebagai Wadanpussenif Kodiklatad.
Dalam pembicaraan itu, Lanjut Din, Danrem 011 Lilawangsa itu menyampaikan agar putra pertamanya tersebut menjadi abdi negara, baik menjadi personel Polri atau prajurit TNI.
"Itu disampaikan Pak Daniel saat saya masih di gunung melalui telefon. Bahkan sampai beliau (Daniel, red) juga datang ke rumah saya," kata Din Minimi, menceritakan.
Saat itu, Rizki Maulana masih duduk di bangku kelas dua MTsN Julok Aceh Timur. Kemudian, kata Din, pascadirinya dan kelompoknya turun gunung dirinya langsung mempersiapkan putranya itu untuk menjadi seorang abdi negara.
"Dia sendiri (Rizki, red) yang memilih ingin masuk TNI, saya hanya memberi pilihan kepada dia," kata Din.
"Sejak turun gunung itu saya langsung membina dia, mulai dari latihan fisik, kesehatan, mental, ideologinya, saya ajari dia supaya dalam NKRI. Dibantu juga sama teman-teman Koramil," kata Din, lagi.
Kemudian, kata Din, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin juga pernah mengarahkan kepada dirinya agar anaknya benar-benar dipersiapkan sebaik mungkin, dengan harapan lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.
"Kata Panglima waktu itu, apabila anak saya dipersiapkan dengan baik, semua persyaratannya baik, bagus, pasti akan lulus," kata Din.
"Kelulusan anak saya ini harapan baru bagi saya, apalagi Panglima mengarahkan anak saya ke arah jalan yang tepat. Anak saya sudah saya serahkan untuk mengabdi kepada negara," ujarnya lagi.
Sementara itu, Pangdam IM Mayjen TNI Hassanudin mengatakan bahwa tentu Din Minimi telah mempersiap diri anaknya dengan baik sehingga berhasil lulus dalam seleksi Secaba PK TNI AD tahun 2020.
Tentu, kata Pangdam IM, dengan mengikuti seleksi yang panjang, begitu ketat, serta transparan dan adil.
"Memang putranya beliau memenuhi syarat dan kriteria yang kita harapkan. Tentunya hal ini disiapkan beliau dari jauh hari, mulai syarat fisik, mental, akademik, dan lain sebagainya," kata Hassanudin.
"Sehingga saya sebagai Pangdam IM merasa senang, merasa bangga bahwa putra daerah seperti anak Pak Din ini menyiapkan diri untuk menjadi re-generasi TNI AD," katanya lagi.
Pangdam IM menegaskan bahwa semua orang memiliki hak untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD. Kesempatan itu terbuka lebar bagi siapapun, hanya saja dipersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi.
"Tentunya ke depan saya imbau kepada semua keluarga kita di Aceh, kalau memang ada yang berkeinginan, bercita-cita ingin mengabdikan diri melalui jalur TNI AD," ujarnya.
Saya sebagai Pangdam IM sangat membuka selebar-lebarnya kesempatan itu dengan catatan persiapkan diri sebaik mungkin tentu karena persyaratan-persyaratan yang diberikan tidak ada yang rahasia semuanya terbuka, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020