Ratusan nelayan di Kemukiman Bungkah Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh kesulitan melaut akibat kuala yang dangkal sejak dua tahun terakhir. Kedangkalan tersebut menyulitkan perahu nelayan keluar masuk kuala untuk melaut.

Para nelayan hanya dapat memarkirkan perahunya saat air laut sedang surut, bahkan terlihat beberapa perahu yang terparkir tampak kandas di mulut Kuala. Kondisi demikian membuat nelayan hanya bisa pasrah meratapi ekonomi yang semakin kian terpuruk.

"Nelayan mulai cemas dengan kondisi kuala sudah seperti daratan pasir, sehingga nelayan kesulitan untuk melakukan aktifitas melaut sejak dua tahun terakhir, namun kedangkalan terparah terjadi dalam tahun 2020 ini,"kata Mukim Bungkah Saiful Afwadi, Minggu (18/10) petang.

Dikatakan Saiful, akibat dari pedangkalan Kuala Bungkah atau Muara Krueng Ajo akan sangat fatal karena dapat menyebabkan banjir kiriman dari tiga kecamatan yakni Nisam, Banda Baro dan Sawang.

"Kuala Bungkah ini merupakan sebagai saluran pengaliran air sungai ke laut, yang sangat dikawatirkan apabila terjadi banjir maka akan menggenangi beberapa desa di pemukiman Bungkah dan juga area persawahan milik warga,"katanya.

Bahkan kata Saiful, nelayan setempat sebelumnya sudah melakukan pengerukan pasir secara manual agar perahu dapat keluar ke lautan, sehingga nelayan dapat beraktifitas kembali.

"Kuala Bungkah yang sudah seperti daratan pasir tersebut telah dua kali digali oleh nelayan memakai alat manual seperti cangkul dan sekop yang beli dari hasil kesepakatan dengan cara mengumpulkan uang secara sukarela,"kata Saiful.

Sementara itu, Kepala Desa Bungkah menyampaikan hal serupa bahwa kedangkalan yang terjadi di Kuala Bungkah tersebut diharapkan agar secepatnya ditangani oleh pihak terkait, mengingat efek dari kedangkalan tersebut tidak hanya dirasakan oleh para nelayan, akan tetapi berdampak juga bagi petani sawah dan petani tambak.

"Pada saat musim panen, kerap terjadi hujan sehingga banjir yang disebabkan oleh kiriman dari beberapa kecamatan karena kedangkalan kuala tersebut dapat merendam sawah dan tambak udang milik petani. Hal tersebut mengakibatkan ekonomi masyarakat kian terpuruk,"katanya.

Ia menyebutkan bahwa kepala desa bersama Camat Mura batu sudah berulangkali mengusulkan perbaikan dan pengerukan terhadap Kuala Bungkah lewat musrembang namun belum terealisasi sampai saat ini.

"Harapan masyarakat agar pemerintah segera menangani persoalan tersebut agar tidak terjadinya banjir seperti tahun 2002 dan masyarakat bisa melaut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,"katanya.

 

Pewarta: Dedy Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020