Sebanyak dua tenaga medis terpapar COVID-19 sehingga ICU di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Zubir Mahmud Aceh Timur ditutup sementara hingga (23/10).
Jubir Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Aceh Timur, dr Edy Gunawan MARS di Idi, Senin mengatakan meskipun ditutup tetapi pasien yang membutuhkan perawatan ICU dialihkan menggunakan ruang kelas yang disiapkan dengan peralatan yang sama di ruang ICU, seperti syringe pump dan infus pump.
“Ada ruangan lain yang kita siapkan dengan peralatan yang sama seperti ruang ICU,” kata dr Edy.
Dr Edy mengatakan keduanya tenaga medis tersebut yang terpapar COVID-19 karena kontak dari pasien yang dirawat di Ruang ICU sebelumnya.
“Keduanya yakni D (25) dan T (35). Keduanya saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, namun tetap dipantau perkembangannya oleh petugas. Gejala keduanya demam, batuk dan flu,” sebut dr Edy.
Dr Edy mengatakan pasien S asal Kecamatan Banda Alam, sebelumnya di rawat di Ruang ICU. Hasil rapid test saat itu non-reaktif. Kemudian kondisi kesehatan pasien berusia 62 tahun itu, sehingga petugasnya merujuknya ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Saat tiba di RSUD-ZA, pasien S dilakukan pemeriksaan ulang dan hasil rapid tes nya reaktif. Lalu S dilakukan swab test dan hasilnya juga positif. Tak lama disana, pasien dipulangkan pihak keluarga dan beberapa hari di rumah pasien S meninggal dunia,” kata dr Edy.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Jubir Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Aceh Timur, dr Edy Gunawan MARS di Idi, Senin mengatakan meskipun ditutup tetapi pasien yang membutuhkan perawatan ICU dialihkan menggunakan ruang kelas yang disiapkan dengan peralatan yang sama di ruang ICU, seperti syringe pump dan infus pump.
“Ada ruangan lain yang kita siapkan dengan peralatan yang sama seperti ruang ICU,” kata dr Edy.
Dr Edy mengatakan keduanya tenaga medis tersebut yang terpapar COVID-19 karena kontak dari pasien yang dirawat di Ruang ICU sebelumnya.
“Keduanya yakni D (25) dan T (35). Keduanya saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, namun tetap dipantau perkembangannya oleh petugas. Gejala keduanya demam, batuk dan flu,” sebut dr Edy.
Dr Edy mengatakan pasien S asal Kecamatan Banda Alam, sebelumnya di rawat di Ruang ICU. Hasil rapid test saat itu non-reaktif. Kemudian kondisi kesehatan pasien berusia 62 tahun itu, sehingga petugasnya merujuknya ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Saat tiba di RSUD-ZA, pasien S dilakukan pemeriksaan ulang dan hasil rapid tes nya reaktif. Lalu S dilakukan swab test dan hasilnya juga positif. Tak lama disana, pasien dipulangkan pihak keluarga dan beberapa hari di rumah pasien S meninggal dunia,” kata dr Edy.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020