Universitas Syiah Kuala dan Institut Teknologi Kalimantan sepakat untuk saling berkolaborasi dalam pelaksanaan dan penguatan tridarma perguruan tinggi terutama dalam pengembangan hasil riset.

 “Salah satu yang ingin dipelajari adalah pengembangan hasil riset dengan mengandalkan sumber daya lokal, seperti minyak atsiri nilam,” kata Rektor ITK, Prof. Budi Santosa di sela-sela penandatanganan kerja sama yang berlangsung secara virtual, Selasa.

Menurut dia Unsyiah telah berhasil membangkitkan kembali produk nilam sehingga dapat bersaing di pasaran.

“Unsyiah berhasil mengembangkan hilirisasi dan industri nilam sehingga menghasilkan produk yang diterima di pasaran,” katanya.

Ia juga berharap para mahasiswa dan tenaga pengajar di kedua universitas tersebut dapat saling bekerja sama dan berkolaborasi demi memajukan pendidikan di Indonesia.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani Rektor Unsyiah, Prof  Samsul Rizal dan Rektor ITK, Prof Budi Santosa yang dilakukan secara virtual dari dua lokasi berbeda, Banda Aceh dan Balikpapan.

Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal menyambut baik kerja sama antara dua perguruan tinggi yang berada di ujung Sumatra dan Kalimantan tersebut.

Ia ingin kerja sama tersebut dapat memberikan keuntungan bagi bangsa dan negara, serta menghasilkan penelitian yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.


Salah satu bentuk kerja sama yang ditawarkan Unsyiah kepada ITK adalah pengembangan minyak atsiri dan riset kebencanaan. 

Melalui Atsiri Research Center (ARC) dan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), Unsyiah akan membantu ITK mengembangkan penelitian dan keilmuan. 

Pusat riset tersebut telah diakui menjadi Pusat Unggulan IPTEK (PUI) binaan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020