Bireuen, 14/10 (Antaraaceh) - Investor Malaysia, Felcra berencana mengembangkan tanaman jagung di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut di Negeri Jiran.
Rencana tersebut ditandai dengan kunjungan kerja tiga pejabat dari Kementerian Pertanian Malaysia, yakni Datuk Hasyim Suboh, Dr Ir Irwan bin Haji Ahmad Nor dan Dato' Wan Zahari bin Hasan ke Kabupaten Bireuen, Selasa.
Rombongan dari Malaysia tiba di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, dan disambut Bupati Bireuen H Ruslan M Daud dan anggota Muspida. Lalu rombongan menuju Pendopo Bireuen yang berjarak sekitar 40 Km.
Bupati Ruslan mengatakan rencana pengembangan jagung tersebut sudah dibicarakan sejak setahun lalu, tetapi baru kini pejabat dari Negeri Jiran berkunjung ke Bireuen.
"Semua masyarakat Bireuen sangat berharap supaya kerja sama ini dapat terwujud, terlebih Kabupaten Bireuen memiliki lahan yang sangat luas untuk pengembangan jagung," ujar Bupati yang didampingi Wabup Mukhtar.
Kata Ruslan, Kabupaten Bireuen memiliki sedikitnya 23 ribu hektare lahan kering untuk penanaman jagung dan 5 ribu hektare lahan sawah.
Dengan letak yang sangat strategis, diharapkan potensi penanaman jagung yang ada dapat digarap Malaysia.
Sementara Datuk Hasyim Suboh mengatakan Kerajaan Malaysia bekerja sama dengan Felcra akan mengucurkan dana hingga 100 miliar Ringgit untuk pengembangan program jagung di Bireuen.
Ia mengatakan, dirinya telah berkunjung ke sejumlah negara dan sejumlah daerah di Indonesia, baru di Bireuen melihat potensi yang sangat besar untuk menjalankan program pengembangan jagung guna memenuhi kebutuhan pasar Malaysia, yang persediaannya kini tidak lagi mencukupi.
"Saya melihat Bireuen adalah daerah yang memiliki peluang besar untuk menjalin kerja sama pengembangan jagung, dengan luasan tanah yang ada, diprediksi dapat menghasilkan sepertiga kebutuhan jagung Malaysia per tahun," katanya.
Dia mengatakan kehadiran Malaysia dalam pengembangan jagung di Bireuen akan diupayakan tidak akan merugikan petani. Nantinya akan diatur mekanisme harga supaya petani di Bireuen tidak dirugikan dan Malaysia juga dapat untung.
Usai pertemuan itu, rombongan dari Malaysia didampingi Bupati Bireuen dan sejumlah pejabat terkait meninjau potensi lokasi pengembangan jagung di Blang Gandai, Kecamatan Jeumpa dan Lhok Tanoh Kecamatan Simpang Mamplam.

Hasim Suboh dipercayai kerajaan Malaysia untuk menjalankan program penanaman jagung di negara luar, untuk mencukupi kebutuhan negara tersebut yang mencapai 2,5 juta Ringgit per tahun.

"Dengan luas lahan 23 ribu hektare yang telah disampaikan Bupati Ruslan kepada kami, kita yakin akan membantu meringankan beban kerajan Malaysia dalam memenuhi kebutuhan jagung setiap tahun untuk ternak dan masyarakat, kata Datok Wan salah seorang ahli bisnis itu.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014