Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyatakan bakal mengupayakan pemulangan salah seorang gadis asal Aceh yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Malaysia.
"Kita upaya mengembalikan saudara ini (korban) yang musibah di Malaysia kembali ke Aceh," kata Safrizal ZA, di Banda Aceh, Sabtu.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa salah seorang perempuan asal Aceh menjadi korban perdagangan orang di Malaysia, diduga dirudapaksa sejumlah pria saat berada di sana. Saat ini, korban sudah diselamatkan komunitas warga Aceh di Malaysia dan sedang berupaya dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga: Pemidanaan, bukan satu-satunya solusi melindungi perempuan dan anak
Dirinya mengaku sudah mendengarkan laporan mengenai kasus tersebut dari berbagai pihak menemuinya. Dan berupaya menghubungi kedutaan besar Indonesia di Malaysia.
"Kita sudah menghubungi pihak di sana, segala sesuatu saya minta kedutaan Indonesia di Malaysia untuk membantu prosesnya. Kalau butuh biaya pemulangannya, dari pemerintah Aceh bisa membiayai," ujarnya.
Mengenai proses hukum, lanjut dia, mengingat ini bukan kasus yang pertama dan terus berulang. Penegak hukum masih terus berusaha mengungkap modus operandi dari persoalan ini.
"Ini bukan kasus yang pertama. Kita minta kepolisian mengungkap agar ini tidak berulang," katanya.
Baca juga: Perempuan dan anak Aceh belum sepenuhnya terlindungi
Selain itu, lanjut dia, sebagai upaya pencegahan, dirinya juga sedang berkoordinasi dengan Bupati/Wali Kota se Aceh untuk berhati-hati menerima tawaran kerja dari luar negeri.
"Nanti kami akan mengeluarkan nomor tertentu untuk mengkonfirmasi apakah jenis usaha diizinkan, kalau tidak diizinkan sebaiknya masyarakat tahu, dan tidak tertipu atau terperdaya (bekerja di luar negeri). Nanti kami koordinasikan," demikian Safrizal ZA.
Baca juga: Paslon gubernur klaim anggaran PPA kurang maksimal di Aceh, benarkah?