Jalan lintas Medan-Banda Aceh di wilayah Kabupaten Aceh Utara tepatnya di Kota Lhoksukon terendam banjir dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa di atas ruas badan jalan, hanya kendaraan berbadan besar dan tinggi yang bisa melintasinya.

"Kalau mobil pribadi dan truk kecil tidak bisa lewat, kecuali kendaraan besar dan tinggi baru bisa melewatinya," kata Syamsyuddin, seorang warga ditemui di lokasi banjir di Lhoksukon, Minggu siang.

Pantauan di lokasi, sejumlah mobil berbadan besar dan tinggi berupaya melintasi secara pelan- pelan, sementara mobil pribadi dan mobil angkutan umum terpaksa menunggu dan sebagian lainnya memilih mutar- balik.

Air yang menyeberang badan jalan dari arah selatan ke utara Kota Lhoksukon begitu deras mengalir, sehingga mereka terpaksa berhati-hati melintasinya.

Sejumlah masyarakat terlihat lalu- lalang di lokasi dengan berbagai kepentingan. Ada yang sedang mengungsi dengan membawa serta anggota keluarga. Ada juga datang sekadar menyaksikan bencana itu.

Tangisan bayi dalam gendongan sang ibu juga pecah dan begitu kentara terdengar di lokasi bencana tersebut.

Sementara petugas kepolisian juga bersiaga di lokasi mengatur arus lalu lintas, mencegah kemacetan parah.

Di pinggir badan jalan juga terpantau seperti di Desa Meunye arah timur Kota Lhoksukon, sejumlah korban mengungsi sedang memasak di dapur umum yang dibangun secara darurat.

Seorang warga Lhoksukon, Zulkifli yang ditemui di lokasi mengatakan puncak banjir terjadi sejak tadi malam.

"Di rumah orangtua saya di Kampung Baru, Lhoksukon ketinggian air di halaman rumah mencapai 2 meter lebih, kalau di dalam rumah sekitar 1 meter. Kantor Polsek Lhoksukon juga tenggelam, hanya nampak atapnya saja," kata dia.

Sementara Muhktaruddin, warga Meunasah Tring, Lhoksukon menyebut bahwa para warga sudah mengungsi sejak tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB.

"Mereka mengungsi ke berbagai tempat yang lebih tinggi, seperti meunasah, balai pengajian dan rumah penduduk yang datarannya agak tinggi," jelas Muhktaruddin, yang juga Ketua IPSM Aceh Utara.

Dia menambahkan bahwa di kawasan tersebut listrik juga padam sejak tadi malam, begitu juga dengan jaringan internet sulit diakses.

Informasi yang didapatkan, tambah Muhktaruddin, air juga menyeberang badan jalan nasional di kawasan Kecamatan Samudera dan lokasi lainnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Amir Hamzah menyebutkan bahwa banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai ini sudah berdampak terhadap 22 kecamatan, sementara ketinggian air antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter, bahkan di tempat tertentu ketinggian airnya mencapai 2 meter.


 

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020