Atlet junior cabang olahraga Panjat Tebing Kabupaten Aceh sukses menyapu bersih seluruh gelar juara pada ajang Seleksi Daerah (Selekda) Aceh Tahun 2020 di Banda Aceh.
Pelatih Tim Panjat Tebing Aceh Tengah Eko Printo Tarigan mengatakan dari empat atlet yang diterjunkan, tiga diantaranya masing-masing sukses meraih juara 1, 2, dan 3 pada katagori boulder dan lead di nomor pertandingan perorangan putra untuk kelompok usia 15-17 tahun.
Sementara satu atlet lainnya yang bertanding pada kelompok usia 12-14 tahun juga sukses meraih juara 1 pada katagori speed klasik dan lead juga di nomor pertandingan perorangan putra.
Namun ternyata tak mudah bagi para atlet Aceh Tengah ini untuk mengukir prestasi gemilang tersebut.
Semuanya dilalui dengan kerja keras dan tekat untuk terus berlatih walau di tengah keterbatasan akibat dampak pandemi COVID-19.
Mirisnya lagi, ternyata para atlet selama ini harus berlatih dengan fasilitas seadanya. Dinding panjat tempat mereka mengasah kemampuan sudah lama kondisinya memprihatinkan, rapuh, keropos dimakan usia.
Beberapa bagian dinding bahkan tak lagi bisa digunakan dan sudah diturunkan dari tebing panjat, karena sudah benar-benar tak layak digunakan.
Ketua Bidang Sarana Prasarana Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Aceh Tengah Edi Gunawan mengatakan pihaknya selama ini telah beberapa kali mengusulkan perehaban atau pembangunan kembali fasilitas dinding panjat tersebut ke Pemkab setempat, namun tak kunjung terealisasi.
Edi berharap dengan prestasi yang kembali diraih para atlet di ajang Selekda Aceh Tahun 2020 yang telah berlangsung pada 25-26 Desember 2020 di Banda Aceh, dapat menjadikan cabang olahraga ini mendapat prioritas untuk pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan.
"Kami sudah tiga kali menyampaikan usulan detail gambar dan anggaran biaya untuk pembangunan sarana panjat tebing ini kepada Bapak Bupati. Semoga tahun depan dapat segera terwujud," tutur Edi Gunawan di Takengon, Minggu.
Dia mengatakan pembangunan sarana dinding panjat yang diharapkan adalah berstandart nasional.
Karena menurutnya ke depan Tim FPTI Aceh Tengah juga harus bersiap untuk mengikuti kejuaraan tingkat nasional seperti Popnas XVI, Kejurnas XV, Porwil XI, dan PON XXI, serta kejuaraan tingkat Provinsi Aceh seperti Pra Pora dan Pora 2022.
"Saat ini atlet mengikuti latihan pada dinding panjat yang sangat memprihatinkan, sudah keropos, dan dapat membahayakan keselamatan atlet," ujarnya.
Sementara Ketua Umum KONI Aceh Tengah Djumhur melalui Ketua Harian Iliyandi dalam hal ini mengatakan pihaknya juga telah menerima draf usulan pembangunan sarana dinding panjat tersebut dari Pengurus FPTI setempat.
Menurutnya pihak KONI juga telah mengeluarkan rekomendasi dukungan kepada Pemkab Aceh Tengah untuk dapat merealisasikan pembangunan sarana dinding panjat tersebut sesegara mungkin pada tahun 2021.
"Kami akan menelusuri kembali usulan tersebut agar segera diprioritaskan pembangunannya pada tahun 2021. Mengingat Panjat Tebing juga salah satu prioritas cabang olahraga KONI Aceh Tengah, karena selalu mendapatkan medali emas di Pora Aceh," tutur Iliyandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Pelatih Tim Panjat Tebing Aceh Tengah Eko Printo Tarigan mengatakan dari empat atlet yang diterjunkan, tiga diantaranya masing-masing sukses meraih juara 1, 2, dan 3 pada katagori boulder dan lead di nomor pertandingan perorangan putra untuk kelompok usia 15-17 tahun.
Sementara satu atlet lainnya yang bertanding pada kelompok usia 12-14 tahun juga sukses meraih juara 1 pada katagori speed klasik dan lead juga di nomor pertandingan perorangan putra.
Namun ternyata tak mudah bagi para atlet Aceh Tengah ini untuk mengukir prestasi gemilang tersebut.
Semuanya dilalui dengan kerja keras dan tekat untuk terus berlatih walau di tengah keterbatasan akibat dampak pandemi COVID-19.
Mirisnya lagi, ternyata para atlet selama ini harus berlatih dengan fasilitas seadanya. Dinding panjat tempat mereka mengasah kemampuan sudah lama kondisinya memprihatinkan, rapuh, keropos dimakan usia.
Beberapa bagian dinding bahkan tak lagi bisa digunakan dan sudah diturunkan dari tebing panjat, karena sudah benar-benar tak layak digunakan.
Ketua Bidang Sarana Prasarana Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Aceh Tengah Edi Gunawan mengatakan pihaknya selama ini telah beberapa kali mengusulkan perehaban atau pembangunan kembali fasilitas dinding panjat tersebut ke Pemkab setempat, namun tak kunjung terealisasi.
Edi berharap dengan prestasi yang kembali diraih para atlet di ajang Selekda Aceh Tahun 2020 yang telah berlangsung pada 25-26 Desember 2020 di Banda Aceh, dapat menjadikan cabang olahraga ini mendapat prioritas untuk pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan.
"Kami sudah tiga kali menyampaikan usulan detail gambar dan anggaran biaya untuk pembangunan sarana panjat tebing ini kepada Bapak Bupati. Semoga tahun depan dapat segera terwujud," tutur Edi Gunawan di Takengon, Minggu.
Dia mengatakan pembangunan sarana dinding panjat yang diharapkan adalah berstandart nasional.
Karena menurutnya ke depan Tim FPTI Aceh Tengah juga harus bersiap untuk mengikuti kejuaraan tingkat nasional seperti Popnas XVI, Kejurnas XV, Porwil XI, dan PON XXI, serta kejuaraan tingkat Provinsi Aceh seperti Pra Pora dan Pora 2022.
"Saat ini atlet mengikuti latihan pada dinding panjat yang sangat memprihatinkan, sudah keropos, dan dapat membahayakan keselamatan atlet," ujarnya.
Sementara Ketua Umum KONI Aceh Tengah Djumhur melalui Ketua Harian Iliyandi dalam hal ini mengatakan pihaknya juga telah menerima draf usulan pembangunan sarana dinding panjat tersebut dari Pengurus FPTI setempat.
Menurutnya pihak KONI juga telah mengeluarkan rekomendasi dukungan kepada Pemkab Aceh Tengah untuk dapat merealisasikan pembangunan sarana dinding panjat tersebut sesegara mungkin pada tahun 2021.
"Kami akan menelusuri kembali usulan tersebut agar segera diprioritaskan pembangunannya pada tahun 2021. Mengingat Panjat Tebing juga salah satu prioritas cabang olahraga KONI Aceh Tengah, karena selalu mendapatkan medali emas di Pora Aceh," tutur Iliyandi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020