Pemerintah Kota Banda Aceh mendirikan rumah produksi kasab dan souvenir Aceh di kawasan Desa Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng melalui bantuan program kota tanpa kumuh (Kotaku). 

"Anggaran dananya dari pemerintah pusat (APBN) melalui program kota tanpa kumuh," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Rabu. 

Aminullah menyampaikan, rumah produksi kasab berukuran 8 x 12 meter itu dibangun di atas tanah bangunan waqaf warga setempat yang selanjutnya diselesaikan melalui program Kotaku. 

Menurut Aminullah, dengan adanya rumah produksi itu maka akan sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Bahkan, nantinya juga dapat memberikan dukungan bagi kebangkitan ekonomi dan UMKM di Banda Aceh.

“Sebagaimana kita maklumi Banda Aceh adalah kota dagang, jasa, dan pariwisata. Wisatawan ke Aceh tidak hanya berlibur, tapi juga bisa membawa pulang souvenir asli Aceh melalui rumah produksi seperti ini,” ujarnya. 

Karenanya, Aminullah berharap kepada pengurus rumah produksi kasab itu dan perangkat desa setempat dapat mengelola tempat produksi souvenir ini  dengan baik, serta bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Mohon diawasi dan dijaga dengan baik, sehingga kita bisa mendapatkan bantuan serupa lainnya,” kata mantan Direktur Bank Aceh itu. 

Dalam kesempatan ini, Aminullah juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, khususnya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh yang telah memperjuangkan tempat industri representatif tersebut.

“Atas nama masyarakat Banda Aceh, dan Aceh umumnya kami menyampaikan terima kasih banyak terhadap bantuan yang telah diberikan,” ujar Aminullah.

Sementara itu, Keuchik Lambhuk Rustam AB mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah kota serta semua pihak yang telah mendukung pembangunan rumah produksi tersebut. 

“Tentunya rumah produksi ini sangat bermanfaat dan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, serta mampu mendongkrak ekonomi masyarakat di sini,” kata Rustam.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021