Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, Rabu siang menyerahkan uang tunai sebesar Rp68,3 kepada Pondok Pesantren Serambi Mekkah Meulaboh yang terbakar pada Kamis (21/1) pekan lalu.
“Bantuan ini kami harapkan agar dapat membantu kelanjutan pembangunan bilik santri yang sebelumnya telah terbakar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Husaini di Meulaboh, Rabu siang.
Ia menjelaskan, bantuan sebesar Rp68.377.300 tersebut dihimpun dari seluruh murid sekolah dasar (SD) dan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Aceh Barat sejak sepekan terakhir.
Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp68.377.300,- untuk membantu korban kebakaran di Pondok Pesantren Serambi Mekkah Meulaboh, Rabu (27/1/2021). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)
Bantuan ini, kata dia, dihimpun melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sekolah Dasar dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Aceh Barat.
Husaini berharap bantuan yang sudah diserahkan tersebut nantinya dapat kembali memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh santri di Pondok Pesantren Serambi Mekkah Meulaboh, agar pengembangan ilmu agama kepada para santri ke depan diharapkan semakin lebih baik dan berkembang.
“Keluarga Besar Dinas Pendidikkan Kabupaten Aceh Barat menyatakan turut berduka atas musibah ini, kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi kelanjutan pembangunan dayah ke depan,” kata Husaini menambahkan.
Penyerahan bantuan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bersama Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat, untuk membantu korban kebakaran di Pondok Pesantren Serambi Mekkah Meulaboh, Rabu (27/1/2021). (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)
Selain menyerahkan bantuan uang tunai, pihaknya juga turut menyerahkan bantuan dua unit sarana pencuci tangan kepada dayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Pendidikan bersama organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia turut menyerahkan sejumlah bantuan, diantaranya seperti bantuan pakaian dan kain sarung, kata Husaini.
