Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan tidak ada efek apapun yang dirasakan usai melakukan vaksinasi COVID-19 pertama dan penyuntikan dosis vaksin kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, Jumat.

"Hari ini sesuai mekanisme vaksinasi, kita sudah melakukan vaksinasi dosis yang kedua. Yang pertama sudah kita lakukan Jumat dua pekan lalu, dan hari ini yang kedua," kata Nova di Kota Banda Aceh.

Nova menjelaskan 14 pejabat Forkopimda Aceh lain yang disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama bersamaan dengan dirinya juga tidak merasakan efek apapun. Usai disuntik mereka tetap beraktivitas seperti biasanya.

"Alhamdulillah setelah kami berbincang dengan rekan yang sudah divaksinasi dua minggu yang lalu, umumnya Forkopimda, bahwa tidak ada efek, hampir tidak ada efek sama sekali. Kalau saya sih tidak ada efek, tidak ada yang mengganggu kerja sama sekali," katanya.

Baca juga: Gubernur Aceh jalani vaksinasi COVID-19 kedua

Begitu juga dengan vaksinasi kedua, kata Nova, diharapkan tidak menimbulkan efek samping apapun. Bahkan, efikasi atau kemanjuran tingkat pembentukan anti bodi bagi seseorang yang telah disuntik vaksin dapat berjalan dengan baik.

"Mudah-mudahan kita yang berada di Aceh efikasinya cukup tinggi. Dan tadi menurut dokter, cek antibodi ini terbentuk atau tidak, kita bisa dilakukan kira-kira satu bulan dari sekarang," katanya.

Kami yang sudah vaksin ini nanti akan melakukan testimoni, apakah memang terbentuk antibodi, dan kalau semua terbentuk berarti efikasi 100 persen dan itu harus kita syukuri, boleh dianggap program ini sangat berhasil, katanya lagi.

Baca juga: Warga diimbau disiplin prokes selama vaksinasi, pelanggar tetap disanksi

Oleh sebab itu, Nova mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melakukan vaksinasi. Warga tidak perlu khawatir dengan vaksin buatan Sinovac itu, karena sudah dinyatakan aman dan telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemerintah Provinsi Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 bisa menjangkau 3,7 juta penduduk provinsi paling barat Indonesia itu.

"Kami sudah membuktikan bahwa vaksin ini aman dan ada sertifikat halal dari MUI," katanya, menjelaskan.

Untuk diketahui, vaksin Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021