Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar akhirnya bisa menjalani vaksinasi COVID-19 pertama setelah dinyatakan lolos skrining kesehatan, yang menjadi sebab dirinya gagal disuntik vaksin saat peluncuran program vaksinasi di kabupaten setempat.

Shabela mengatakan dirinya telah memenuhi syarat untuk divaksin karena tensi darah dan kadar gula dalam tubuhnya sudah dinyatakan normal oleh petugas kesehatan.

"Karena kemarin tensi 150, tapi hari ini tensi darah saya 130, kemudian gula saya 180, sudah aman untuk divaksin, jadi hari ini saya minta divaksin," kata Shabela di RSUD Datu Beru Takengon, Senin.

Usai menjalani vaksinasi, bupati menyebutkan bahwa dirinya tidak merasakan gejala atau efek samping apapun. Kata dia, jika merujuk pada ketentuan maka vaksin Sinovac itu sangat aman dan telah dinyatakan halal.

"Kami tetap ingin menyampaikan bahwa vaksin ini aman, dan harus divaksin, kalau mau memutus mata rantai COVID-19 harus divaksin. Alhamdulillah kita sudah punya vaksin, kenapa enggak divaksin," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Datu Beru Takengon Hardi Yanis mengatakan bahwa bupati Shabela akan menjalani lagi vaksinasi tahap kedua setelah 28 hari.

"Vaksin pertama dan vaksin kedua selisihnya 28 hari untuk usia di atas 60 tahun, sedangkan usia di bawah 60 selisihnya cuma 14 hari dari vaksin yang pertama," kata Hardi.

Dia menjelaskan pemberian vaksin bagi petugas kesehatan juga akan sangat selektif dalam menentukan, yang bisa divaksin atau tidak.

Hal itu, menurut dia, harus benar-benar dijalankan sesuai ketentuan guna untuk menghindari efek yang mungkin dapat timbul, sehingga tidak menjadi isu hoaks terhadap vaksinasi.

"Kalau tidak lolos skrining tapi tetap dipaksakan mungkin efeknya bisa stroke, makanya kita menghindari itu agar tidak timbul hoaks di tengah masyarakat,” katanya.

Seperti pak bupati juga beliau tidak lolos skrining pada pencanangan hari pertama, walau secara pribadi beliau sangat ingin divaksin, tapi kita tetap tidak berani meloloskan, takut terjadi apa-apa, katanya.

Hardi Yanis menyebutkan pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut sudah hampir mencapai 900 orang.

Kata dia, total keseluruhan dosis vaksin yang diterima oleh Pemkab Aceh Tengah adalah sebanyak 2.545 dosis, yang dikhususkan bagi seluruh tenaga kesehatan di daerah dataran tinggi Gayo itu.

“Sebanyak 2.545 dosis untuk seluruh tenaga kesehatan, di rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Kalau tenaga kesehatan di rumah sakit ada 1.200 orang, hari ini kita targetkan selesai," katanya.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021