Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banda Aceh menyatakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang aktif di ibu kota Provinsi Aceh tersebut mencapai 15 ribu unit.

"Ke-15 ribu UMKM tersebut bergerak dalam berbagai bidang usaha. Dari belasan ribu UMKM tersebut, paling dominan bergerak di bidang kuliner atau makanan dan minuman," Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banda Aceh M Nurdin di Banda Aceh, Jumat.

M Nurdin mengatakan pandemi COVID-19 juga berdampak pada UMKM. Di awal pandemi, tidak sedikit UMKM berhenti beraktivitas. Namun, kini mereka bangkit kembali menjalankan aktivitas ekonomi.

"Sedangkan UMKM yang paling siap di masa pandemi COVID-19 ini adalah mereka yang bergerak di bidang usaha kuliner. Mereka tetap bertahan, bahkan ada yang mampu berkembang pesat," kata M Nurdin.

M Nurdin mengatakan sektor UMKM ini merupakan motor penggerak perekonomian masyarakat di Kota Banda Aceh. Sebab, Kota Banda Aceh tidak memiliki sektor industri sekala besar, pertanian, maupun perkebunan.

Oleh karena itu, kata M Nurdin, Pemerintah Kota Banda Aceh terus mendorong pelaku UMKM untuk terus meningkatkan produktivitasnya, sehibgga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Dukungan yang selama ini diberikan untuk meningkatkan produktivitas UMKM di antara memberikan bantuan modal kerja, bantuan peralatan, serta pelatihan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Selain itu, kata M Nurdin, pihaknya juga terus mencari strategi agar produk-produk UMKM mampu menembus pasar modern serta pasar-pasar di beberapa provinsi terdekat.

"Peningkatan produktivitas harus sejalan dengan pemasangan. Karena itu, kami juga mencari pemasaran produk-produk UMKM, baik di Aceh maupun di provinsi lainnya," kata M Nurdin.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021