Banda Aceh, 18/11 (Antaraaceh) - Dua santri Dayah (Ponpes) Thalibul Huda Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar dinyatakan positif terkena penyakit demam berdarah, kata pimpinan Dayah Thalibul Huda Tgk Hasbi Albayuni.
"Dua santri dinyatakan positif demam berdarah itu berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dikeluarkan petugas puskesamas. Saat ini juga terdapat 20 santri mengalami demam, dan empat diantaranya dirujuk ke rumah sakit," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Untuk itu, Tgk Hasbi meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui instansi terkait agar segera melakukan langkah-langkah pencegahan jangan sampai penyakit demam berdarah tidak mewabah.
"Kami berharap tindakan cepat dinas kesehatan, misalnya dengan melakukan pangasapan atau fogging. Selain itu penyebaran serbuk abate, sehingga demam berdarah tidak mewabah," katanya menjelaskan.
Namun, ia juga menyatakan terima kasih kepada petugas Puskesmas di Lampeuneurut yang dinilai tanggap dan cepat menangani serta menindaklanjuti laporan terkait serangan demam berdarah terhadap sejumlah santri itu.
"Kita berharap Dinas Kesehatan Aceh Besar segera melakukan fogging di dayah-dayah dan juga meminta untuk segera mengadakan program pelatihan tenaga kesehatan bagi santri-santri," katanya.
Pentingnya pelatihan kesehatan di pondok pesanten itu minimal santri juga bisa mengetahui tentang jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. "Lingkungan dayah kami nilai juga rawan serangan penyakit demam berdarah dikarenakan terdapat banyak bak air untuk mandi dan wudhuk," kata dia menambahkan.
Selain itu juga kesadaran santri masih minim untuk menjaga kesehatan dan kebersihan secara berkala, kata Tgk Hasbi Albayuni.
Dipihak lain, ia juga mengimbau anggota legislatif agar ikut peduli terhadap kesehatan santri dan masyarakat dengan mendukung pemerintah untuk meningkatkan kepedulian kepada petugas kesehatan.
"Legislatif juga perlu mendesak pemerintah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan fogging secara rutin dan pengadaan obat-obatan, terutama untuk mencegah penyakit musiman seperti demam berdarah," kata dia menjelaskan.
Pewarta : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
"Dua santri dinyatakan positif demam berdarah itu berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dikeluarkan petugas puskesamas. Saat ini juga terdapat 20 santri mengalami demam, dan empat diantaranya dirujuk ke rumah sakit," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Untuk itu, Tgk Hasbi meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui instansi terkait agar segera melakukan langkah-langkah pencegahan jangan sampai penyakit demam berdarah tidak mewabah.
"Kami berharap tindakan cepat dinas kesehatan, misalnya dengan melakukan pangasapan atau fogging. Selain itu penyebaran serbuk abate, sehingga demam berdarah tidak mewabah," katanya menjelaskan.
Namun, ia juga menyatakan terima kasih kepada petugas Puskesmas di Lampeuneurut yang dinilai tanggap dan cepat menangani serta menindaklanjuti laporan terkait serangan demam berdarah terhadap sejumlah santri itu.
"Kita berharap Dinas Kesehatan Aceh Besar segera melakukan fogging di dayah-dayah dan juga meminta untuk segera mengadakan program pelatihan tenaga kesehatan bagi santri-santri," katanya.
Pentingnya pelatihan kesehatan di pondok pesanten itu minimal santri juga bisa mengetahui tentang jentik-jentik nyamuk aedes aegypti. "Lingkungan dayah kami nilai juga rawan serangan penyakit demam berdarah dikarenakan terdapat banyak bak air untuk mandi dan wudhuk," kata dia menambahkan.
Selain itu juga kesadaran santri masih minim untuk menjaga kesehatan dan kebersihan secara berkala, kata Tgk Hasbi Albayuni.
Dipihak lain, ia juga mengimbau anggota legislatif agar ikut peduli terhadap kesehatan santri dan masyarakat dengan mendukung pemerintah untuk meningkatkan kepedulian kepada petugas kesehatan.
"Legislatif juga perlu mendesak pemerintah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan fogging secara rutin dan pengadaan obat-obatan, terutama untuk mencegah penyakit musiman seperti demam berdarah," kata dia menjelaskan.
Pewarta : Azhari
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014