Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe mencatat 47 kasus demam berdarah di daerah itu sepanjang 2022, meningkat tujuh kasus dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan kasus demam berdarah pada 2021 di Kota Lhokseumawe sebanyak 40 kasus.
"Kasus demam berdarah pada 2022 sebanyak 47 kasus, meningkat tujuh kasus dari tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, saya mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan menjaga lingkungan masing-masing,"kata Safwaliza.
Safwaliza mengatakan penyakit demam berdarah biasanya muncul akibat kurangnya kewaspadaan dan perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terutama pada musim penghujan.
"Kami terus mengingatkan warga agar tetap diminta meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi demam berdarah. Apalagi sekarang ini masuk musim penghujan," kata Safwaliza.
Safwaliza merincikan 47 kasus demam berdarah tersebut dengan korban usia satu sampai empat tahun sebanyak tiga orang, usia lima sampai 14 tahun delapan orang, usia 15 sampai 44 tahun 30 orang, serta usia di atas 44 tahun berjumlah enam orang.
"Dari kasus tersebut, petugas sudah melakukan fogging atau pengasapan sepanjang tahun 2022 sebanyak 30 kasus. Pengasapan dilakukan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk pembawa virus demam berdarah," katanya.
Selain pengasapan, kata Safwaliza, pihaknya juga menyelidiki epidemiologi dan mengirim petugas mendatangi rumah pasien atau warga yang terkena demam berdarah.
"Jumlah yang diperiksa jentik melalui penyelidikan epidemiologi mencapai 635 rumah. Dari total tersebut, sebanyak 613 rumah tidak ditemukan jentik dan 22 rumah ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti," kata Safwaliza.
Sebelumnya, kata Safwaliza, Penjabat (Pj) Wali kota Lhokseumawe Imran telah mencanangkan program kebersihan kota yang bertujuan untuk menjaga kebersihan agar masyarakat terhindar dari virus demam berdarah.
Selain menjaga kebersihan lingkungan, pencegahan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dilakukan dengan menerapkan 3M plus yaitu, menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air secara rutin dan mengubur barang yang dapat menyebabkan air menggenang.
"Sementara, plus merupakan tindakan pencegahan tambahan guna mencegah penyebaran virus melalui nyamuk. Kami mengharapkan peran serta masyarakat menjaga lingkungan dalam menekan angka kasus demam berdarah di Kota Lhokseumawe," kata Safwaliza.
Dinkes catat 47 kasus demam berdarah di Lhokseumawe
Selasa, 10 Januari 2023 21:37 WIB