Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Iqbal menyatakan bahwa pemuda dan mahasiswa merupakan garda terdepan dalam upaya menyebarkan pesan moderasi beragama dan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.
“Sosialisaikan kepada masyarakat terutama tentang kerukunan umat beragama di Aceh. Sehingga sampai kapan pun kerukunan umat beragama di Aceh terjalin dengan baik,” kata Iqbal dalam keterangan di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan Kemenag Aceh berdasarkan rekomendasi Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI telah membentuk Forum Pemuda Lintas Beragama Aceh (FPLBA), sebagai upaya merawat kerukunan di daerah Serambi Mekah itu.
Forum tersebut dibentuk dalam kegiatan pengembangan dialog moderasi beragama dan wawasan multikultural bagi organisasi kemahasiswaan lintas agama terdampak COVID-19 di Aceh pada akhir Februari lalu.
Iqbal menjelaskan meskipun secara garis besar kerukunan umat beragama di Aceh sudah terjalin dengan baik, namun agar kerukunan dapat terus terawat, maka dibutuhkan sosialisasi dari setiap elemen masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan wawasan tentang moderasi beragama, kerukunan beragama di Indonesia bisa terawat. Walaupun kita berbeda budaya dan etnis namun kita bisa rukun dan hidup dengan penuh kedamaian," katanya.
"Moderasi beragama bukan agamanya yang dimoderatkan, melainkan cara kita beragama yang harus dimoderatkan," katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Nifasri mengatakan pemuda adalah harapan bangsa, maka di tangan pemuda negara ini akan maju.
Dia menyebutkan Indonesia memiliki keragaman yang luar biasa, dengan karakteristik yang tidak dimiliki negara lain. Dari sekian banyak keragaman di Indonesia, apaila tidak memiliki perekat yang kuat maka hal itu akan selalu mengganggu.
“Karena pemahaman umat dalam agamanya selalu berbeda-beda," kata Nifasri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Sosialisaikan kepada masyarakat terutama tentang kerukunan umat beragama di Aceh. Sehingga sampai kapan pun kerukunan umat beragama di Aceh terjalin dengan baik,” kata Iqbal dalam keterangan di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan Kemenag Aceh berdasarkan rekomendasi Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI telah membentuk Forum Pemuda Lintas Beragama Aceh (FPLBA), sebagai upaya merawat kerukunan di daerah Serambi Mekah itu.
Forum tersebut dibentuk dalam kegiatan pengembangan dialog moderasi beragama dan wawasan multikultural bagi organisasi kemahasiswaan lintas agama terdampak COVID-19 di Aceh pada akhir Februari lalu.
Iqbal menjelaskan meskipun secara garis besar kerukunan umat beragama di Aceh sudah terjalin dengan baik, namun agar kerukunan dapat terus terawat, maka dibutuhkan sosialisasi dari setiap elemen masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan wawasan tentang moderasi beragama, kerukunan beragama di Indonesia bisa terawat. Walaupun kita berbeda budaya dan etnis namun kita bisa rukun dan hidup dengan penuh kedamaian," katanya.
"Moderasi beragama bukan agamanya yang dimoderatkan, melainkan cara kita beragama yang harus dimoderatkan," katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Nifasri mengatakan pemuda adalah harapan bangsa, maka di tangan pemuda negara ini akan maju.
Dia menyebutkan Indonesia memiliki keragaman yang luar biasa, dengan karakteristik yang tidak dimiliki negara lain. Dari sekian banyak keragaman di Indonesia, apaila tidak memiliki perekat yang kuat maka hal itu akan selalu mengganggu.
“Karena pemahaman umat dalam agamanya selalu berbeda-beda," kata Nifasri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021