Sebanyak 18 mahasiswa STKIP Bina Bangsa Getsempena (BBG) Banda Aceh lulus untuk mengikuti program kampus mengajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"Mahasiswa yang lulus terdiri dari Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) dan PG-PAUD," kata Ketua Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) BBG, Zaki Al Fuad di Banda Aceh, Minggu.
Zaki menyatakan, kampus mengajar merupakan inovasi terbaru Kemendikbud dan bagian dari program MBKM tersebut. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar mengajar dan pengembangan potensi diri mahasiswa.
Selain itu, kata Zaki, program kampus mengajar ini juga mendukung pemerataan pendidikan di tengah kondisi pandemi COVID-19, serta membantu sekolah daerah terpencil dan sekolah kekurangan pengajar.
Bagi mahasiswa sendiri, program ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa yang mengikutinya. Apalagi beban kuliah juga dikonversikan sebanyak 12 SKS (satuan kredit semester).
"Kemudian, khusus untuk mahasiswa yang nonbeasiswa akan mendapatkan uang saku," ujarnya.
Zaki menambahkan, para mahasiswa yang lulus pada program kampus mengajar ini ditempatkan di sekolah dasar yang ada di wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T) selama tiga bulan.
"Alhamdulillah kami turut bangga mahasiswa BBG bisa ambil bagian dalam kegiatan ini yang sangat bermanfaat ini," kata Zaki.
Sementara itu, Ketua STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Dr Lili Kasmini berharap kepada para mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus bisa memberikan dedikasi yang baik untuk dunia pendidikan, terutama bagi anak-anak di daerah terpencil.
Menurutnya, dampak program kampus mengajar sangat bagus, mengingat saat ini masih banyak sekolah yang terbatas dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama di bidang sumber daya manusia (SDM).
"Kehadiran mahasiswa tentu saja bisa membantu mengatasi problematika ini. Saya harap perwakilan mahasiswa BBG bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan negeri ini," kata Lili Kasmini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Mahasiswa yang lulus terdiri dari Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) dan PG-PAUD," kata Ketua Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) BBG, Zaki Al Fuad di Banda Aceh, Minggu.
Zaki menyatakan, kampus mengajar merupakan inovasi terbaru Kemendikbud dan bagian dari program MBKM tersebut. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar mengajar dan pengembangan potensi diri mahasiswa.
Selain itu, kata Zaki, program kampus mengajar ini juga mendukung pemerataan pendidikan di tengah kondisi pandemi COVID-19, serta membantu sekolah daerah terpencil dan sekolah kekurangan pengajar.
Bagi mahasiswa sendiri, program ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa yang mengikutinya. Apalagi beban kuliah juga dikonversikan sebanyak 12 SKS (satuan kredit semester).
"Kemudian, khusus untuk mahasiswa yang nonbeasiswa akan mendapatkan uang saku," ujarnya.
Zaki menambahkan, para mahasiswa yang lulus pada program kampus mengajar ini ditempatkan di sekolah dasar yang ada di wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T) selama tiga bulan.
"Alhamdulillah kami turut bangga mahasiswa BBG bisa ambil bagian dalam kegiatan ini yang sangat bermanfaat ini," kata Zaki.
Sementara itu, Ketua STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Dr Lili Kasmini berharap kepada para mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus bisa memberikan dedikasi yang baik untuk dunia pendidikan, terutama bagi anak-anak di daerah terpencil.
Menurutnya, dampak program kampus mengajar sangat bagus, mengingat saat ini masih banyak sekolah yang terbatas dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama di bidang sumber daya manusia (SDM).
"Kehadiran mahasiswa tentu saja bisa membantu mengatasi problematika ini. Saya harap perwakilan mahasiswa BBG bisa memberikan yang terbaik untuk pendidikan negeri ini," kata Lili Kasmini.
Editor : Khalis Surry
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021