Museum indentik dengan pesan edukatif dalam memamerkan dan menyimpan benda atau artefak berharga dari masa ke masa. Sisi edukatif dan historis ini yang menjadi alasan usaha Wehland Coffee memilih untuk berdampingan dengan museum.

Pemilik Wehland Coffe Muhammad Khadafi, Rabu, mengatakan bisnis yang dibangun sejak 2019 di Kota Sabang itu memiliki konsep yang berbeda. Ia mengutamakan edukasi bagi pengunjung, dengan cara menggandeng museum guna mengangkat edukasi wisata sejarah Kota Sabang.

"Museum ini kan tempat edukasi, jadi kita hadir disini juga karena warung kopi kita itu lebih cenderung ke edukasi. Pengenalan biji kopi, dari awal proses hingga  jadi minuman. Bahkan kita juga mengenalkan kopi yang sehat itu bagaimana," katanya.
Dokumentasi - Pemilik Wehland Coffe Muhammad Khadafi. (ANTARA/Arwella Zulhijjah Sari)


Khadafi ingin kedai kopinya tersebut terkenal dengan kopi racikan dan olahannya sendiri. Ia tak ingin usahanya itu hanya menjadi tempat tongkrongan biasa, tapi harus dijadikan tempat berkumpul, berbagi informasi, sembari menyeruput kopi.

"Kita ini inginnya disini jadi tempat yang sambil ngopi sambil sharing. Bisa berbuat yang lebih baiklah, tidak hanya nongkrong yang tidak jelas," katanya.

Ia menyebutkan pengunjung museum memang tidak seramai destinasi wisata lain. Apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19, tentu memberi dampak yang signifikan terhadap kunjungan masyarakat.

Namun, hal ini yang juga mendorong dirinya untuk ikut berperan dalam meningkatkan pariwisata Sabang dari segi sejarah.

"Makanya kita memilih tempat ini karena lebih tenang dan nuansa sejarahnya juga dapat,” katanya.
Dokumentasi - Usaha Wehland Coffee yang berdampingan dengan Museum Kota Sabang. (ANTARA/Arwella Zulhijjah Sari)


“Pengunjung sambil ngopi, pasti akan penasaran, apa sih isi dalamnya museum Sabang, bagaimana museum tempo dulu, jadi kita tidak hanya berbisnis tapi juga mengangkat wisata sejarah di Kota Sabang, terutama bagi wisatawan, ini cukup menarik, katanya lagi.

Khadafi sudah membangun bisnis kopi di beberapa daerah di Indonesia, seperti Balu Coffe di Banda Aceh, Gayali dan Kupula Coffee di Yogyakarta dan Express Coffee di Ubud Bali.

“Wehland Coffe menjadi bisnis ke empat saya,” ujarnya.

Pewarta: Arwella Zulhijjah Sari

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021