Piala Menpora, gelaran laga sepak bola perdana di Indonesia sejak pandemi COVID-19 mendera, telah berjalan lancar tahap demi tahap, dan kini telah mencapai babak final.
Semua tahu, tarik ulur terjadi sebelum ajang Piala Menpora terlaksana demi memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, termasuk larangan ada penonton di stadion dan nonton bareng.
Alhasil, suporter setia masing-masing klub harus puas menonton di depan layar televisi di rumah masing-masing demi gelaran Piala Menpora bisa berjalan.
Ada tim yang jor-joran mendatangkan deretan pemain baru yang top dan mahal pastinya, tetapi ada pula tim yang memilih mengandalkan amunisi yang ada dan jajaran pemain muda.
Gelaran Piala Menpora akhirnya dimulai juga pada 21 Maret lalu, atau mundur sehari dari jadwal semula 20 Maret 2021, diikuti 17 tim dari Liga 1 Indonesia, minus Persipura.
Mereka terbagi dalam empat grup di babak penyisihan, yakni Grup A (PSIS Semarang, Barito Putera, Arema FC , Tira Persikabo), Grup B (Persija Jakarta, PSM Makassar, Bhayangkara FC, Borneo FC).
Kemudian, Grup C (Persebaya, Madura United, PSS Sleman, Persela Lamongan, Persela Lamongan), serta terakhir Grup D diisi Persib Bandung, Bali United , Persiraja, dan Persita Tangerang.
Tanpa gegap gempita penonton, sorak sorai selebrasi gol, dan koor dari suporter yang biasa menggema di panggung, para pemain tetap bersemangat berlaga di tengah heningnya tribun stadion.
Babak demi babak telah terlewati, banyak tim harus tereliminasi sejak awal penyisihan hingga semifinal, hingga menyisakan dua tim yang akan bertarung di final, yakni Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Dua tim tersebut sama-sama kuat dengan deretan pemain top yang dimiliki, terbukti dari rekam jejak pertandingan babak demi babak di Piala Menpora hingga mampu melenggang ke final.
Bahkan, kedua tim punya julukan hampir serupa, yakni Persija dengan Macan Kemayoran dan Persib dengan sebutan Maung Bandung. Baik macan maupun maung sama-sama memiliki arti harimau.
Tak hanya pemain, persaingan kedua tim juga dimulai dari rivalitas suporter masing-masing, Bobotoh dan The Jakmania yang akan membuat gengsi pertemuan kedua kesebelasan semakin menggelora.
Maung Bandung
Skuad yang diarsiteki Robert Rene Alberts itu sejak awal tidak menargetkan juara Piala Menpora, melainkan sekadar melemaskan otot pemainnya dan membangkitkan "ball feeling" setelah lama tak berlaga.
Maklum, hampir setahun tak ada pertandingan sepak bola sejak pandemi melanda yang membuat para pemain, termasuk Persib vakum berlatih bersama.
Meski tak menargetkan juara, nyatanya Persib tetap memboyong sejumlah pemain baru menjelang Piala Menpora, sebut saja Ezra Harm Ruud Walian atau biasa disapa Ezra Walian, eks pemain PSM Makassar.
Pemain berdarah Belanda jebolan tim muda Ajax Amsterdam itu nyatanya mampu membuktikan kepiawaiannya mengolah bola pada setiap laga dan telah mengoleksi tiga gol.
Gol pertama dicetaknya ketika Persib kontra Persita di babak penyisihan grup, Gol kedua tercipta di semifinal melawan Persebaya padahal pertandingan belum ada satu menit berjalan, dan gol ketiga saat lawan PSS Sleman pada pertandingan leg kedua semifinal.
Ada juga Ferdinand Sinaga, pemain terbaik yang pernah membawa Persib menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) 2014 itu diboyong kembali dari PSM Makassar.
Terakhir, Farshad Noor, pemain asal Afghanistan yang pernah memperkuat PSV Eindhoven Belanda turut didatangkan di tengah perjalanan laga Piala Menpora.
Namun, Persib juga masih menyimpan sederet pemain bintang, termasuk ada yang tidak terduga bakal tampil gemilang, yakni Frets Butuan.
Modal tiga gol dan dua assist dalam lima penampilan di Piala Menpora sebelumnya membuat Frets wajib diwaspadai, dan Persib juga memiliki Wander Luiz yang sudah mencetak dua gol.
Pelatih asal Belanda itu pun rajin melakukan rotasi di setiap jalannya laga sehingga seluruh pasukan yang dibawanya sudah bisa merasakan atmosfer pertandingan setelah sekian lama.
Belum lagi, klub yang juga berjuluk Pangeran Biru itu memiliki catatan statistik yang terbilang mentereng sebagai tim yang belum pernah terkalahkan sepanjang pertandingan Piala Menpora.
Total ada enam laga yang dilakoni Persib di Piala Menpora, mulai fase grup hingga semifinal dengan mencatatkan empat kemenangan dan dua imbang.
Selanjutnya: Persija andalkan pemain naturalisasi
Macan Kemayoran
Persija dikenal sebagai tim tangguh dengan materi andal, seperti pemain-pemain naturalisasi macam Marc Klok dan Otavio Dutra yang memegang peran penting dalam setiap permainan tim.
Klok selalu tampil sebagai sentral permainan sebagai gelandang tengah yang mengalirkan bola ke lini depan dan juga punya insting gol bagus, sementara Dutra tembok tangguh di pertahanan Macan Kemayoran.
Ada juga sayap lincah Riko Simanjuntak yang punya kecepatan dan piawai menggiring bola, kemudian Marko Simic yang jadi bomber di lini depan Persija.
Simic, striker berkebangsaan Kroasia itu baru saja bergabung dengan skuad Macan Kemayoran pada pertengahan Maret lalu.
Hampir bersamaan, Persija juga merekrut bek tengah berusia 21 tahun asal Brazil Yann Motta Pinto, dengan durasi kontrak selama satu musim disertai opsi perpanjangan.
Jangan lupa, Persija juga punya Andritany Ardhiyasa, kapten sekaligus penjaga gawang yang sosoknya tak tergantikan dan sudah tidak diragukan kemampuannya mengamankan gawang.
Masih banyak pemain Persija lainnya yang patut diwaspadai, ditambah pemain-pemain muda yang turut dibawa dalam laga Piala Menpora.
Setidaknya ada empat pemain muda yang diboyong, yakni kiper Cahya Supriadi, bek tengah Reza Fauzan, serta gelandang Raka Cahyana dan Muhammad Fajar Firdaus.
Sayangnya, Sudirman, sang pelatih belum menurunkan pemain-pemain mudanya dalam laga karena beralasan situasi dan kondisi yang belum memungkinkan.
Di laga perdana Piala Menpora, Persija memang sempat memulai turnamen pramusim ini dengan hasil yang kurang memuaskan di fase grup ketika tumbang 0-2 dari PSM Makassar, 22 Maret lalu.
Meski demikian, Persija berhasil memperbaiki permainannya dengan meraih dua kemenangan, yakni melawan Bhayangkara FC (2-1) dan mencukur Borneo FC (4-0) yang membawanya lolos ke semifinal.
Menariknya, Persija melangkah ke final setelah menyingkirkan PSM Makassar pada laga semifinal, tim sama yang pernah mengalahkan mereka ketika mengawali Piala Menpora.
Kini, semua tengah menanti duel antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran yang diprediksi berjalan alot, apalagi Persija selalu lolos final di empat turnamen pramusim sebelumnya.
Sejak era Liga 1 dimulai sekitar tahun 2017, Persija dan Persib tercatat sudah pernah bertemu enam kali dan kedua tim sama-sama mengoleksi dua kemenangan.
Pada final Piala Menpora, kedua tim akan bertemu dalam dua leg, yakni leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis, 22 April 2021.
Berselang tiga hari, Persija dan Persib kembali bertemu di leg kedua yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4) mendatang.
Partai final ini tentu akan menjadi pertandingan klasik nan menarik, apalagi dibumbui rivalitas para pendukung kedua tim.
Namun, siapapun yang jadi juara, yang terpenting Piala Menpora bisa menjadi momentum pembuktian bahwa dengan kedisiplinan semua pihak, eksistensi sepak bola Indonesia bisa berlanjut di tengah-tengah kepungan Corona.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Semua tahu, tarik ulur terjadi sebelum ajang Piala Menpora terlaksana demi memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, termasuk larangan ada penonton di stadion dan nonton bareng.
Alhasil, suporter setia masing-masing klub harus puas menonton di depan layar televisi di rumah masing-masing demi gelaran Piala Menpora bisa berjalan.
Ada tim yang jor-joran mendatangkan deretan pemain baru yang top dan mahal pastinya, tetapi ada pula tim yang memilih mengandalkan amunisi yang ada dan jajaran pemain muda.
Gelaran Piala Menpora akhirnya dimulai juga pada 21 Maret lalu, atau mundur sehari dari jadwal semula 20 Maret 2021, diikuti 17 tim dari Liga 1 Indonesia, minus Persipura.
Mereka terbagi dalam empat grup di babak penyisihan, yakni Grup A (PSIS Semarang, Barito Putera, Arema FC , Tira Persikabo), Grup B (Persija Jakarta, PSM Makassar, Bhayangkara FC, Borneo FC).
Kemudian, Grup C (Persebaya, Madura United, PSS Sleman, Persela Lamongan, Persela Lamongan), serta terakhir Grup D diisi Persib Bandung, Bali United , Persiraja, dan Persita Tangerang.
Tanpa gegap gempita penonton, sorak sorai selebrasi gol, dan koor dari suporter yang biasa menggema di panggung, para pemain tetap bersemangat berlaga di tengah heningnya tribun stadion.
Babak demi babak telah terlewati, banyak tim harus tereliminasi sejak awal penyisihan hingga semifinal, hingga menyisakan dua tim yang akan bertarung di final, yakni Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Dua tim tersebut sama-sama kuat dengan deretan pemain top yang dimiliki, terbukti dari rekam jejak pertandingan babak demi babak di Piala Menpora hingga mampu melenggang ke final.
Bahkan, kedua tim punya julukan hampir serupa, yakni Persija dengan Macan Kemayoran dan Persib dengan sebutan Maung Bandung. Baik macan maupun maung sama-sama memiliki arti harimau.
Tak hanya pemain, persaingan kedua tim juga dimulai dari rivalitas suporter masing-masing, Bobotoh dan The Jakmania yang akan membuat gengsi pertemuan kedua kesebelasan semakin menggelora.
Maung Bandung
Skuad yang diarsiteki Robert Rene Alberts itu sejak awal tidak menargetkan juara Piala Menpora, melainkan sekadar melemaskan otot pemainnya dan membangkitkan "ball feeling" setelah lama tak berlaga.
Maklum, hampir setahun tak ada pertandingan sepak bola sejak pandemi melanda yang membuat para pemain, termasuk Persib vakum berlatih bersama.
Meski tak menargetkan juara, nyatanya Persib tetap memboyong sejumlah pemain baru menjelang Piala Menpora, sebut saja Ezra Harm Ruud Walian atau biasa disapa Ezra Walian, eks pemain PSM Makassar.
Pemain berdarah Belanda jebolan tim muda Ajax Amsterdam itu nyatanya mampu membuktikan kepiawaiannya mengolah bola pada setiap laga dan telah mengoleksi tiga gol.
Gol pertama dicetaknya ketika Persib kontra Persita di babak penyisihan grup, Gol kedua tercipta di semifinal melawan Persebaya padahal pertandingan belum ada satu menit berjalan, dan gol ketiga saat lawan PSS Sleman pada pertandingan leg kedua semifinal.
Ada juga Ferdinand Sinaga, pemain terbaik yang pernah membawa Persib menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) 2014 itu diboyong kembali dari PSM Makassar.
Terakhir, Farshad Noor, pemain asal Afghanistan yang pernah memperkuat PSV Eindhoven Belanda turut didatangkan di tengah perjalanan laga Piala Menpora.
Namun, Persib juga masih menyimpan sederet pemain bintang, termasuk ada yang tidak terduga bakal tampil gemilang, yakni Frets Butuan.
Modal tiga gol dan dua assist dalam lima penampilan di Piala Menpora sebelumnya membuat Frets wajib diwaspadai, dan Persib juga memiliki Wander Luiz yang sudah mencetak dua gol.
Pelatih asal Belanda itu pun rajin melakukan rotasi di setiap jalannya laga sehingga seluruh pasukan yang dibawanya sudah bisa merasakan atmosfer pertandingan setelah sekian lama.
Belum lagi, klub yang juga berjuluk Pangeran Biru itu memiliki catatan statistik yang terbilang mentereng sebagai tim yang belum pernah terkalahkan sepanjang pertandingan Piala Menpora.
Total ada enam laga yang dilakoni Persib di Piala Menpora, mulai fase grup hingga semifinal dengan mencatatkan empat kemenangan dan dua imbang.
Selanjutnya: Persija andalkan pemain naturalisasi
Macan Kemayoran
Persija dikenal sebagai tim tangguh dengan materi andal, seperti pemain-pemain naturalisasi macam Marc Klok dan Otavio Dutra yang memegang peran penting dalam setiap permainan tim.
Klok selalu tampil sebagai sentral permainan sebagai gelandang tengah yang mengalirkan bola ke lini depan dan juga punya insting gol bagus, sementara Dutra tembok tangguh di pertahanan Macan Kemayoran.
Ada juga sayap lincah Riko Simanjuntak yang punya kecepatan dan piawai menggiring bola, kemudian Marko Simic yang jadi bomber di lini depan Persija.
Simic, striker berkebangsaan Kroasia itu baru saja bergabung dengan skuad Macan Kemayoran pada pertengahan Maret lalu.
Hampir bersamaan, Persija juga merekrut bek tengah berusia 21 tahun asal Brazil Yann Motta Pinto, dengan durasi kontrak selama satu musim disertai opsi perpanjangan.
Jangan lupa, Persija juga punya Andritany Ardhiyasa, kapten sekaligus penjaga gawang yang sosoknya tak tergantikan dan sudah tidak diragukan kemampuannya mengamankan gawang.
Masih banyak pemain Persija lainnya yang patut diwaspadai, ditambah pemain-pemain muda yang turut dibawa dalam laga Piala Menpora.
Setidaknya ada empat pemain muda yang diboyong, yakni kiper Cahya Supriadi, bek tengah Reza Fauzan, serta gelandang Raka Cahyana dan Muhammad Fajar Firdaus.
Sayangnya, Sudirman, sang pelatih belum menurunkan pemain-pemain mudanya dalam laga karena beralasan situasi dan kondisi yang belum memungkinkan.
Di laga perdana Piala Menpora, Persija memang sempat memulai turnamen pramusim ini dengan hasil yang kurang memuaskan di fase grup ketika tumbang 0-2 dari PSM Makassar, 22 Maret lalu.
Meski demikian, Persija berhasil memperbaiki permainannya dengan meraih dua kemenangan, yakni melawan Bhayangkara FC (2-1) dan mencukur Borneo FC (4-0) yang membawanya lolos ke semifinal.
Menariknya, Persija melangkah ke final setelah menyingkirkan PSM Makassar pada laga semifinal, tim sama yang pernah mengalahkan mereka ketika mengawali Piala Menpora.
Kini, semua tengah menanti duel antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran yang diprediksi berjalan alot, apalagi Persija selalu lolos final di empat turnamen pramusim sebelumnya.
Sejak era Liga 1 dimulai sekitar tahun 2017, Persija dan Persib tercatat sudah pernah bertemu enam kali dan kedua tim sama-sama mengoleksi dua kemenangan.
Pada final Piala Menpora, kedua tim akan bertemu dalam dua leg, yakni leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis, 22 April 2021.
Berselang tiga hari, Persija dan Persib kembali bertemu di leg kedua yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4) mendatang.
Partai final ini tentu akan menjadi pertandingan klasik nan menarik, apalagi dibumbui rivalitas para pendukung kedua tim.
Namun, siapapun yang jadi juara, yang terpenting Piala Menpora bisa menjadi momentum pembuktian bahwa dengan kedisiplinan semua pihak, eksistensi sepak bola Indonesia bisa berlanjut di tengah-tengah kepungan Corona.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021