Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Kabupaten Aceh Timur agar mewaspadai banjir rob.
“Banjir rob itu diperkirakan bisa terjadi dua sampai lima hari atau selama berlangsungnya purnama,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar Zakaria, Rabu.
Zakaria mengatakan banjir rob atau pasang purnama tersebut terjadi karena purnama kali ini merupakan purnama perige atau di mana posisi bulan sangat dekat dengan bumi bila dibandingkan dengan purnama yang biasa terjadi.
“Maka ada sedikit pengaruh tinggi gelombang karena ada daya tarik bulan yang lebih kuat dari biasanya, sehingga naiknya air laut ke permukaan," kata Zakaria.
Ketinggian gelombang hingga air naik ke permukaan, kata Zakaria, dikarenakan adanya peningkatan kecepatan angin yaitu antara 20 sampai dengan 40 kilometer per jam di laut.
“Memang pada akhir Mei ini, adalah masa peralihan arah angin dari angin timuran ke baratan. Angin baratan ini biasa bertahan hingga September walau bukan tiap hari berkecepatan tinggi,” kata dia.
Melihat fenomena ini, Zakaria juga berharap kepada nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar selalu memantau informasi cuaca laut dari BMKG atau rutin memantau langsung cuaca di laut.
“Jika adanya cuaca yang tidak memungkinkan berlayar, maka kami ingatkan agar tidak melaut. Jika pun harus melaut, kami imbau selalu membawa alat komunikasi, pelampung atau keselamatan yang mencukupi,” kata Zakaria menyebutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Banjir rob itu diperkirakan bisa terjadi dua sampai lima hari atau selama berlangsungnya purnama,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar Zakaria, Rabu.
Zakaria mengatakan banjir rob atau pasang purnama tersebut terjadi karena purnama kali ini merupakan purnama perige atau di mana posisi bulan sangat dekat dengan bumi bila dibandingkan dengan purnama yang biasa terjadi.
“Maka ada sedikit pengaruh tinggi gelombang karena ada daya tarik bulan yang lebih kuat dari biasanya, sehingga naiknya air laut ke permukaan," kata Zakaria.
Ketinggian gelombang hingga air naik ke permukaan, kata Zakaria, dikarenakan adanya peningkatan kecepatan angin yaitu antara 20 sampai dengan 40 kilometer per jam di laut.
“Memang pada akhir Mei ini, adalah masa peralihan arah angin dari angin timuran ke baratan. Angin baratan ini biasa bertahan hingga September walau bukan tiap hari berkecepatan tinggi,” kata dia.
Melihat fenomena ini, Zakaria juga berharap kepada nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar selalu memantau informasi cuaca laut dari BMKG atau rutin memantau langsung cuaca di laut.
“Jika adanya cuaca yang tidak memungkinkan berlayar, maka kami ingatkan agar tidak melaut. Jika pun harus melaut, kami imbau selalu membawa alat komunikasi, pelampung atau keselamatan yang mencukupi,” kata Zakaria menyebutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021