Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) menggandeng dan bekerja sama dengan dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dalam pengelolaan pelabuhan.

Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain dalam keterangan tertulis diterima di Banda Aceh, Kamis, mengatakan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama kedua pihak di Jakarta.

"Penandatanganan kerja sama ini dalam bentuk integrasi pengelolaan pelabuhan guna mewujudkan konektivitas global supply chain di Indonesia," ujar Iskandar Zulkarnain. 

Sebagai lembaga pemerintah nonstruktural, kata dia, pengembangan Pelabuhan Sabang dan juga Pulau Aceh diharapkan dapat dioptimalkan secara baik. Hal itu tentu atas dukungan berbagai pihak, dalam hal ini dari PT KBS, sebagai mitra kerja BPKS. 

"Melalui kerja sama antara BPKS dengan PT KBS, besar harapan kami agar Pelabuhan Bebas Sabang ini dapat mendongkrak perekonomian khususnya di Sabang, dan ekonomi secara nasional," jelasnya. 

Iskandar menjelaskan, terkait infrastruktur, BPKS hingga saat ini telah mempersiapkan berbagai keperluan untuk kerja sama ini. Misalnya, pembangunan jalan raya, dan dermaga. 

"Hingga saat ini, ada tiga  pelabuhan yang sudah siap digunakan, pelabuhan kedatangan kapal, CT1, CT2 dan CT3, yang bisa menampung kapal 10 ribu DWT," jelas dia. 

Selain kerja sama ini, BPKS juga membuka kesempatan kepada seluruh pihak terutama KBS untuk berinvestasi bidang lain, seperti perhotelan, pelabuhan dan juga perikanan. 

Zulkarnain berharap kolaborasi strategis yang dilakukan antara kedua pihak, maka kedaulatan kemaritiman Indonesia dapat lebih terjaga, agar potensinya dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal demi masa depan bangsa dan negara Indonesia. 

"Semoga kerja sama ini membawa dampak positif baik bagi regional maupun nasional, khususnya bagi Sabang yang berada di jalur distribusi logistik internasional," pungkas Iskandar. 

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan mengatakan sektor kemaritiman Indonesia memacu pertumbuhan ekonomi nasional jika potensinya dimaksimalkan dengan sebaik mungkin. 

"Ini merupakan langkah strategis kecil dengan falsafah kolaboratif, dengan harapan dapat menciptakan konektivitas pelabuhan curah di Indonesia. Untuk itu PT KBS melakukan MoU dengan BPKS untuk bersama mempersiapkan Indonesia menjadi poros maritim dunia," sebut Akbar. 

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Basilio Dias Araujo mengatakan ada 40 persen atau Rp78 ribu triliun potensi barang perdagangan dunia yang melewati Indonesia. Namun potensi ini belum dimaksimalkan. 

"Indonesia memiliki kemewahan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Potensi barang perdagangan dunia yang melewati Indonesia sangat besar, tapi kita belum memaksimalkannya," ujar Basilio.
 

Pewarta: M Haris SA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021