Sebanyak 5.000 lebih pelaku usaha miko kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19 di Kota Sabang ditargetkan menjadi penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM) tahun 2021 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkopukm).
“Kita rencanakan untuk penerima bantuan BPUM dari Kemenkopukm tahun ini paling kecil bagi 5.000 pelaku usaha di Sabang, ini target kita,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Sabang M Yusra saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Yusra menyebutkan di wilayah Pulau Weh, Sabang tedapat 5.979 UMKM. Para pelaku usaha itu telah melengkapi syarat sebagai calon penerima BPUM 2021. Ia berharap UMKM yang telah mendaftarkan diri nantinya bisa lulus verifikasi dan menerima bantuan usaha tersebut.
“Karena bantuan ini sangat membantu mereka pelaku usaha UMKM kita,” kata Yusra.
Ia menambahkan masing-masing pelaku usaha akan mendapat bantuan usaha sebesar Rp1,2 juta untuk setiap UMKM. Program bantuan modal usaha itu merupakan bentuk stimulus pemerintah pusat untuk UMKM yang terdampak akibat pandemi.
Pada 2020 lalu, lanjut dia, sekitar 5.000 lebih UMKM yang mendapatkan BPUM dari Kemenkopukm RI dengan total Rp2,4 juta per UMKM.
“Bantuan ini nanti langsung dikirim ke rekening pelaku usaha masing-masing, mudah-mudahan kita targetkan 5.000 UMKM ini bisa tercapai,” katanya.
Yusra menjelaskan Sabang merupakan daerah pariwisata. Sektor ini menjadi tumpuan pendapatan masyarakat. Namun, kata Yusra, selama pandemi sektor pariwisata di ujung barat Indonesia itu lumpuh sehingga banyak pelaku usaha wisata beralih ke sektor UMKM.
“Memang UMKM kita saat ini terus tumbuh karena dampak pandemi. Ada yang bekerja di hotel, penginapan, travel, jasa sewa sepeda motor yang sekarang sudah tidak bisa lagi, jadi mereka beralih ke usaha kecil keripik, kuliner dan makanan ringan lain,” katanya.
“Kalau boleh kita katakan sektor pariwisata kita ini seperti mati suri karena pandemi, maka mereka apapun yang bisa dilakukan ya dilakukan untuk bertahan hidup,” katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Kita rencanakan untuk penerima bantuan BPUM dari Kemenkopukm tahun ini paling kecil bagi 5.000 pelaku usaha di Sabang, ini target kita,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Sabang M Yusra saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Yusra menyebutkan di wilayah Pulau Weh, Sabang tedapat 5.979 UMKM. Para pelaku usaha itu telah melengkapi syarat sebagai calon penerima BPUM 2021. Ia berharap UMKM yang telah mendaftarkan diri nantinya bisa lulus verifikasi dan menerima bantuan usaha tersebut.
“Karena bantuan ini sangat membantu mereka pelaku usaha UMKM kita,” kata Yusra.
Ia menambahkan masing-masing pelaku usaha akan mendapat bantuan usaha sebesar Rp1,2 juta untuk setiap UMKM. Program bantuan modal usaha itu merupakan bentuk stimulus pemerintah pusat untuk UMKM yang terdampak akibat pandemi.
Pada 2020 lalu, lanjut dia, sekitar 5.000 lebih UMKM yang mendapatkan BPUM dari Kemenkopukm RI dengan total Rp2,4 juta per UMKM.
“Bantuan ini nanti langsung dikirim ke rekening pelaku usaha masing-masing, mudah-mudahan kita targetkan 5.000 UMKM ini bisa tercapai,” katanya.
Yusra menjelaskan Sabang merupakan daerah pariwisata. Sektor ini menjadi tumpuan pendapatan masyarakat. Namun, kata Yusra, selama pandemi sektor pariwisata di ujung barat Indonesia itu lumpuh sehingga banyak pelaku usaha wisata beralih ke sektor UMKM.
“Memang UMKM kita saat ini terus tumbuh karena dampak pandemi. Ada yang bekerja di hotel, penginapan, travel, jasa sewa sepeda motor yang sekarang sudah tidak bisa lagi, jadi mereka beralih ke usaha kecil keripik, kuliner dan makanan ringan lain,” katanya.
“Kalau boleh kita katakan sektor pariwisata kita ini seperti mati suri karena pandemi, maka mereka apapun yang bisa dilakukan ya dilakukan untuk bertahan hidup,” katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021