Warga Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang menggelar kanduri laot atau kenduri laut perdana di tengah pandemi COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Keuchik Gampong Ie Meulee Muhammad Sukmadi, Rabu, mengatakan kegiatan yang merupakan tradisi masyarakat Aceh itu dilaksanakan hampir setiap tahun oleh para nelayan. 

"Tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dalam situasi pandemi jadi tidak terlalu ramai. Kita tidak mengundang banyak orang, hanya warga setempat dan panglima laot setiap gampong saja," kata Sukmadi, di Balee Pasie Ie Meulee, Sabang.

Dia menuturkan, kanduri laot digelar sebagai bentuk rasa syukur nelayan kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa hasil tangkapan ikan.

Sementara itu, Panglima Laot Gampong Ie Meulee Saiful Bahri menjelaskan kegiatan itu diawali dengan doa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim di daerah setempat. Kemudian dilanjutkan dengan Dalail Khairat, serta diakhiri dengan makan bersama masyarakat dan para nelayan lhok Ie Meulee.

"Setiap melaksanakan tradisi ini, para nelayan tidak perkenankan melaut selama tiga hari, terhitung dari hari pelaksanaan acara hingga pukul 18.00 WIB di hari ke tiga. Jika terdapat nelayan yang melanggar ketentuan ini, akan dikenakan sanksi adat berupa penyitaan boat nelayan tersebut selama tujuh hari," katanya.

Saiful Bahri berharap semoga dalam pelaksanaannya, kegiatan itu menjadi berkah bagi semua orang serta nelayan Bale Pasi Ie Meulee yang mencari rezeki di laut, aman dan terhindar dari segala musibah.

Pewarta: Arwella Zulhijjah Sari

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021