Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan sembilan warga terinfeksi virus corona dilaporkan meninggal dunia per hari ini, sehingga total kasus meninggal mencapai 895 orang.
"Penderita COVID-19 di Aceh yang meninggal dunia bertambah lagi sembilan orang dalam 24 jam terakhir," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan sembilan pasien infeksi virus corona yang meninggal dunia itu meliputi warga Pidie dan Aceh Utara dua orang serta masing-masing satu orang warga Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Tamiang dan Banda Aceh.
Selain itu, dia juga menyebutkan penambahan kasus positif baru per hari ini sebanyak 100 orang yakni warga Banda Aceh 22 orang, Aceh Utara dan Aceh Besar sama-sama 15 orang, Aceh Barat delapan orang, Aceh Selatan tujuh orang dan puluhan kasus lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
"Untuk penderita COVID-19 yang sembuh juga bertambah 82 orang yakni 24 orang warga Banda Aceh, 14 orang Pidie, Aceh Besar 12 orang dan puluhan warga lainnya tersebar di beberapa kabupaten/kota di Aceh," katanya.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 20.749 orang, di antaranya penderita yang telah sembuh sebanyak 15.973 orang, pasien yang telah meninggal dunia 895 orang dan pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri mencapai 3.881 orang.
Dia menambahkan kondisi Aceh kini hanya tersisa satu daerah yang masih zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona yakni Kota Banda Aceh.
"Sedangkan Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Simeulue, dan Subulussalam zona kuning atau risiko rendah. Serta 16 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye atau risiko sedang," katanya.
Kendati hanya satu zona merah, Jubir yang akrab disapa SAG itu tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan meliputi disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Kita juga mengajak warga untuk tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19 yang merupakan program pemerintah dalam upaya mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi, katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Penderita COVID-19 di Aceh yang meninggal dunia bertambah lagi sembilan orang dalam 24 jam terakhir," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan sembilan pasien infeksi virus corona yang meninggal dunia itu meliputi warga Pidie dan Aceh Utara dua orang serta masing-masing satu orang warga Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Tamiang dan Banda Aceh.
Selain itu, dia juga menyebutkan penambahan kasus positif baru per hari ini sebanyak 100 orang yakni warga Banda Aceh 22 orang, Aceh Utara dan Aceh Besar sama-sama 15 orang, Aceh Barat delapan orang, Aceh Selatan tujuh orang dan puluhan kasus lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
"Untuk penderita COVID-19 yang sembuh juga bertambah 82 orang yakni 24 orang warga Banda Aceh, 14 orang Pidie, Aceh Besar 12 orang dan puluhan warga lainnya tersebar di beberapa kabupaten/kota di Aceh," katanya.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 20.749 orang, di antaranya penderita yang telah sembuh sebanyak 15.973 orang, pasien yang telah meninggal dunia 895 orang dan pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri mencapai 3.881 orang.
Dia menambahkan kondisi Aceh kini hanya tersisa satu daerah yang masih zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus corona yakni Kota Banda Aceh.
"Sedangkan Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Simeulue, dan Subulussalam zona kuning atau risiko rendah. Serta 16 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye atau risiko sedang," katanya.
Kendati hanya satu zona merah, Jubir yang akrab disapa SAG itu tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan meliputi disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Kita juga mengajak warga untuk tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19 yang merupakan program pemerintah dalam upaya mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity) di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi, katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021