Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Aceh Tamiang mengajak kalangan ibu rumah tangga di kabupaten itu berinovasi membuat pangan berbahan dasar ikan.

Ketua TP-PKK Aceh Tamiang Rita Syntia di Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan pangan berbahan dasar ikan memiliki gizi tinggi. Dengan berinovasi, maka meningkatkan minat konsumsi ikan, khususnya pada anak-anak.

"Kabupaten Aceh Tamiang memiliki sumber daya perikanan yang luar biasa. Karena itu, kami mengajak ibu rumah tangga melahirkan bermacam-macam produk pangan berbahan dasar ikan," kata Rita Syntia.

Pernyataan tersebut disampaikan Rita Syntia pada lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis potensi lokal dan lomba masak serba ikan digelar Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Aceh Tamiang.

Selain berinovasi membuat pangan dari ikan, Rita Syntia juga mengajak ibu rumah tangga di Kabupaten Aceh Tamiang mengembangkan pangan bersumber karbohidrat pengganti nasi, sehingga makanan sehari-hari memiliki variasi tanpa mengurangi komposisi gizinya.

"Dengan inovasi ini ibu-ibu di rumah tidak lagi menggunakan nasi sebagai makanan pokok tiga kali sehari. Para ibu dapat mengganti nasi dengan menu sejenis seperti ubi dan pisang dengan kadar gizi yang setara," kata Rita Syntia.

Rita Syntia mengatakan Kabupaten Aceh Tamiang memiliki potensi sumber daya pangan yang luar biasa. Dengan potensi tersebut, Aceh Tamiang bisa mengembangkan beragam jenis pangan bergizi, sehingga minat mengonsumsi makanan bergizi terus meningkat.

Peningkatan pangan bergizi tersebut juga bagian dari upaya mencegah stunting atau tubuh pendek terhadap anak-anak. Pencegahan stunting ini juga merupakan program nasional, kata Rita Syntia.

"Kami berupaya menyukseskan program pemerintah mewujudkan anak Indonesia menjadi anak generasi emas 2045. Upaya dilakukan di antaranya mengajak masyarakat mengonsumsi makanan bergizi," kata Rita Syntia.

Kepala DPKP Aceh Tamiang Safuan mengatakan lomba B2SA berbasis potensi lokal dan lomba masak serba ikan digelar untuk menepis isu anak-anak dilarang mengonsumsi ikan terlalu banyak.

"Kami mengajak masyarakat gemar makan ikan. Gerakan masyarakat makan ikan harus digalakkan agar tingkat konsumsi masyarakat meningkat, sehingga melahirkan sumber daya manusia berkualitas," sebut Safuan.
 

Pewarta: Dede Harison

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021