Pemerintah Kota Sabang terus gencar melakukan penyuntikan vaksin dan sosialisasi pencegahan COVID-19 meskipun daerah setempat dinyatakan zona oranye atau risiko sedang penularan virus yang mematikan itu.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Sabang Firdiansyah di Sabang, Rabu, mengatakan selama sepekan terakhir Sabang sebagai zona merah atau risiko tinggi penyebaran kasus COVID-19, namun kini sudah menjadi zona oranye. Kendati demikian tidak mengurangi kewaspadaan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus itu.
"Meski tingkat zonasi turun, tapi kita tidak boleh lengah, harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Kami juga akan terus gencarkan vaksinasi dan sosialisasi akan pentingnya prokes kepada masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19," kata Firdiansyah.
Hingga kini, Firdiansyah menjelaskan, secara akumulatif angka kasus COVID-19 di Sabang telah mencapai 323 orang, di antaranya pasien yang sedang dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 58 orang, pasien yang telah sembuh 232 orang dan meninggal dunia 33 orang.
"Meningkatnya kasus COVID-19 ini karena kurangnya kesadaran kita dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu saya sangat mengimbau kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan demi kemaslahatan bersama," katanya.
Selain itu, Dinkes dan KB Kota Sabang juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui kendaraan keliling maupun pertemuan ke desa-desa dalam upaya menekan kasus COVID-19. Di samping itu juga terus melaksanakan vaksinasi massal, yang bekerjasama dengan TNI-Polri dan pihak terkait lainnya.
Sementara untuk jumlah dosis vaksin yang sudah disalurkan kepada masyarakat sebanyak 12.860 dosis, meliputi 7.551 dosis untuk penyuntikan dosis pertama dan 5.309 dosis untuk penyuntikan dosis kedua.
Kita meminta masyarakat untuk ikut melawan COVID-19 bersama pemerintah, salah satu caranya adalah membentengi diri dengan vaksinasi, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Sabang Firdiansyah di Sabang, Rabu, mengatakan selama sepekan terakhir Sabang sebagai zona merah atau risiko tinggi penyebaran kasus COVID-19, namun kini sudah menjadi zona oranye. Kendati demikian tidak mengurangi kewaspadaan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus itu.
"Meski tingkat zonasi turun, tapi kita tidak boleh lengah, harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Kami juga akan terus gencarkan vaksinasi dan sosialisasi akan pentingnya prokes kepada masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19," kata Firdiansyah.
Hingga kini, Firdiansyah menjelaskan, secara akumulatif angka kasus COVID-19 di Sabang telah mencapai 323 orang, di antaranya pasien yang sedang dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 58 orang, pasien yang telah sembuh 232 orang dan meninggal dunia 33 orang.
"Meningkatnya kasus COVID-19 ini karena kurangnya kesadaran kita dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu saya sangat mengimbau kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan demi kemaslahatan bersama," katanya.
Selain itu, Dinkes dan KB Kota Sabang juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui kendaraan keliling maupun pertemuan ke desa-desa dalam upaya menekan kasus COVID-19. Di samping itu juga terus melaksanakan vaksinasi massal, yang bekerjasama dengan TNI-Polri dan pihak terkait lainnya.
Sementara untuk jumlah dosis vaksin yang sudah disalurkan kepada masyarakat sebanyak 12.860 dosis, meliputi 7.551 dosis untuk penyuntikan dosis pertama dan 5.309 dosis untuk penyuntikan dosis kedua.
Kita meminta masyarakat untuk ikut melawan COVID-19 bersama pemerintah, salah satu caranya adalah membentengi diri dengan vaksinasi, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021