Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Banda Aceh Fadhil menyatakan akses terhadap konten negatif di internet dapat dicegah dengan pendekatan keagamaan dan budaya, terutama di masyarakat Aceh.

"Peran kita sebagai masyarakat dalam mencegah konten negatif ini bisa dengan pendekatan agama dan budaya, dalam hal ini ketahanan keluargalah yang menutup konten ini,” kata Fadhil, di Banda Aceh, Jumat.

Fadhil menyampaikan, pendekatan tersebut dapat dilakukan karena memang masyarakat Aceh masih sangat kental dengan agama dan budaya, sehingga langkah ini cukup efektif mencegah konten negatif. 

Saat ini, kata Fadhil, gadget sudah digunakan oleh siapapun termasuk anak-anak untuk proses belajar daring, terutama di masa pandemi COVID-19 ini. 

Meski demikian, peran orang tua yang memanfaatkan gadget juga harus mampu memproteksi konten-konten tersebut dan membatasi jam penggunaan internet bagi anak.

"Pemanfaatan internet harus positif, kreatif, edukatif, menambah daya saing di sektor UMKM dan mengembangkan smart city (kota pintar)," ujarnya.

Fadhil menjelaskan, setiap tahunnya pemerintah melalui Kementerian Kominfo tidak pernah berhenti memblokir jutaan situs-situs yang berbau negatif.

“Konten-konten negatif ini seperti pornografi dan konten ilegal lainnya, dalam hal ini pemerintah tidak diam. Ada jutaan situs negatif yang setiap tahunnya telah ditutup oleh pemerintah,” kata Fadhil.

Maka dari itu, dalam kesempatan ini Fadhil mengajak masyarakat khususnya di Banda Aceh untuk saling bekerja sama dalam melengkapi dan menutup konten negatif tersebut.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021