Juru Bicara Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Wahyu Muryadi mengatakan kontes "Masterclass Ikan vs Kopi” dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Aceh ditujukan agar camilan berbasis ikan sebagai pendamping minum kopi.
“Ini difestivalkan agar dapat menjadi trend setter dan kebiasaan baru bagi para penikmat kopi. Syukur-syukur bisa menjadi viral dan mewabah di semua kalangan masyarakat,” ujar dia ketika dihubungi, Jakarta, Kamis.
Baca juga: KKP perlu angkat wisata kuliner Aceh pada Gernas BBI
Lebih lanjut, dikatakan bahwa selama ini tren minum kopi yang tengah populer cenderung didampingi camilan cookies atau berbagai kue manis berbahan baku terigu yang impornya terus meningkat.
Karena itu, dia mengharapkan camilan berbasis ikan akan meningkatkan geliat ekonomi lokal, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor kelautan dan perikanan.
Baca juga: Gernas BBI tingkatkan kontribusi UMKM kelautan-perikanan
Adapun jenis-jenis ikan yang diproduksi menjadi camilan di antaranya tenggiri, tuna, lele, udang, dan cumi.
“Pada prinsipnya, hampir semua jenis ikan dapat diolah menjadi camilan teman minum kopi. Kuncinya pada penanganan ikan dan proses pengolahannya, (juga) bahan baku yang berkualitas baik, tangani dengan benar sehingga tidak amis,” akunya.
Baca juga: Gernas BBI momentum UMKM Aceh untuk "go digital"
Langkah selanjutnya, sebut Wahyu, ialah promosi secara berkelanjutan bahwa olahan ikan juga cocok digunakan sebagai teman minum kopi.
Jika menu olahan ikan menjadi tren teman minum kopi, kata dia, diharapkan UKM yang memproduksi camilan turut lancar dari segi pemasaran sehingga perekonomian menggeliat.
“Festivalnya untuk sementara sudah selesai. Kami yakin tidak hanya 400 peserta yang kemarin ikut mendaftar, tapi juga pemirsa lainnya dapat memperoleh inspirasi tentang peluang bisnis ini,” utaranya.
Dia menyatakan kampanye dan promosi produk dari para UKM ditampung di dalam #pasarlautindonesia dan dapat dilihat melalui portal pasarlautindonesia.id yang disediakan KKP.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Ini difestivalkan agar dapat menjadi trend setter dan kebiasaan baru bagi para penikmat kopi. Syukur-syukur bisa menjadi viral dan mewabah di semua kalangan masyarakat,” ujar dia ketika dihubungi, Jakarta, Kamis.
Baca juga: KKP perlu angkat wisata kuliner Aceh pada Gernas BBI
Lebih lanjut, dikatakan bahwa selama ini tren minum kopi yang tengah populer cenderung didampingi camilan cookies atau berbagai kue manis berbahan baku terigu yang impornya terus meningkat.
Karena itu, dia mengharapkan camilan berbasis ikan akan meningkatkan geliat ekonomi lokal, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor kelautan dan perikanan.
Baca juga: Gernas BBI tingkatkan kontribusi UMKM kelautan-perikanan
Adapun jenis-jenis ikan yang diproduksi menjadi camilan di antaranya tenggiri, tuna, lele, udang, dan cumi.
“Pada prinsipnya, hampir semua jenis ikan dapat diolah menjadi camilan teman minum kopi. Kuncinya pada penanganan ikan dan proses pengolahannya, (juga) bahan baku yang berkualitas baik, tangani dengan benar sehingga tidak amis,” akunya.
Baca juga: Gernas BBI momentum UMKM Aceh untuk "go digital"
Langkah selanjutnya, sebut Wahyu, ialah promosi secara berkelanjutan bahwa olahan ikan juga cocok digunakan sebagai teman minum kopi.
Jika menu olahan ikan menjadi tren teman minum kopi, kata dia, diharapkan UKM yang memproduksi camilan turut lancar dari segi pemasaran sehingga perekonomian menggeliat.
“Festivalnya untuk sementara sudah selesai. Kami yakin tidak hanya 400 peserta yang kemarin ikut mendaftar, tapi juga pemirsa lainnya dapat memperoleh inspirasi tentang peluang bisnis ini,” utaranya.
Dia menyatakan kampanye dan promosi produk dari para UKM ditampung di dalam #pasarlautindonesia dan dapat dilihat melalui portal pasarlautindonesia.id yang disediakan KKP.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021