Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh sudah membina sebanyak 200 Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Aceh, bahkan sudah ada yang masuk level nasional.
"Secara total kami (Bank Indonesia) sudah membina UMKM sekitar 200-an," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Achris Sarwani, di Banda Aceh, Jumat.
Achris mengatakan, sementara ini memang tidak semuanya UMKM binaan tersebut sudah mampu bersaing di tingkat nasional seperti 25 UMKM yang ikut dipamerkan pada kegiatan puncak Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 hari ini.
"Memang tidak semuanya selevel dengan 25 UMKM yang dipamerkan di acara puncak karya kreatif Indonesia 2021 itu," ujarnya.
Achris menyampaikan, pembinaan UMKM dilakukan dalam waktu yang lama, yakni mulai dari melihat niat atau tingkat keseriusan seseorang dalam berwirausaha, kapabilitas menghasilkan produk hingga keberlanjutannya.
"Ketiga, itu kita juga melihat marketingnya, bagaimana dia berhubungan dengan pasar, bukan hanya tingkat lokal, tetapi juga secara nasional," katanya.
Kata Achris, UMKM binaan Bank Indonesia tersebut tidak hanya berfokus pada satu produk, tetapi dari berbagai jenis mulai dari makanan, minuman, fashion/pakaian, tas, aksesoris serta berbagai usaha hasil tangan lainnya.
Achris berharap, 200 UMKM binaan ini nantinya benar-benar dapat masuk dalam dunia bisnis dan terus menjadi mitra Bank Indonesia, dan membantu peningkatan perekonomian Aceh.
"Tentunya ini adalah bagian dari kiprah atau sumbangan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh," demikian Achris.
Untuk diketahui, dari 525 produk UMKM yang dipamerkan pada pergelaran puncak Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 yang digelar secara virtual, diantaranya terdapat 25 produk hasil karya pelaku usaha di Aceh.
Dari 25 produk tersebut, tiga diantaranya menjadi karya utama yang diunggulkan yakni fashion, kuliner khas dan aksesoris khas Aceh.
UMKM binaan Bank Indonesia di Aceh sudah mencapai 200 usaha
Jumat, 24 September 2021 12:04 WIB