Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Anggota  Dewan Perwakilan Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, ST mengatakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara online yang dimulai tahun 2015 ini, Pemko Banda Aceh  kalah dengan Pemda Kabupaten Singkil.

Kekalahan ini, kata Farid, memalukan sekali karena selama ini Banda Aceh sudah menyandang berbagai prediket termasuk  “kota internet”. Namun, dalam faktanya Pemko Banda Aceh kalah bersaing dengan Kabupaten Singkil yang jauh tertinggal di ujung selatan Aceh.

“Saya heran, tiga sekolah di Singkil dapat melaksanakan ujicoba UN online. Sementara, Banda Aceh sebagai ibu kota propinsi yang meraih berbagai penghargaan tidak mampu melakukannya,” tanya Farid heran.

Menurut Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh ini, padahal selama ini sejumlah sekolah unggul dan sekolah favorit  di Banda Aceh sudah menerapkan belajar melalui computer yang berinternet. Kenapa, saat dilakukan ujicoba UN online satu sekolahpun tidak siap melakukannya, termasuk sekolah Labschool dan Fajar Harapan.

Untuk menembus kekalahan itu, dewan meminta Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh pada tahun 2016 mendatang sudah mempersiapkan sejumlah sekolah agar bisa mengikuti ujian nasional secara online. Sebagai ibukota propinsi, seharusnya ujicoba UN online Kota Banda Aceh sebagai daerah percontohan bagi kabupaten atau kota lain di Aceh.

“Kalau persoalan dana untuk melengkapi computer  yang kurang di sekolah, komisi D sebagai mitra dinas pendidikan siap mendukung penuh. Waktu persiapan masih ada setahun lagi, sehingga banyak sekolah bisa ikut,”ungkap politisi dari PKS penuh harap.

Mengenai tidak tersedia soal ujian dalam bentuk huruf Braille bagi peserta ujian nasional tunanetra, Farid juga menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Aceh yang kurang peduli dengan kebutuhan anak didik di Aceh. Padahal, tahun lalu mereka mendapatkan soal ujian dalam huruf braille, sehingga bisa mengerjakan soal lebih tenang.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015